Masjid 99 Kubah di CPI Makassar Bakal Difungsikan Oktober, DPRD Sulsel Pertanyakan Tempat Wudu yang Kecil
FOTO DOK ANTARA

Bagikan:

MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui Dinas Prasarana Umum dan Tata Ruang (PUTR) menjanjikan Masjid 99 Kubah yang berada di kawasan reklamasi Central Poin of Indonesia (CPI) segera difungsikan pada Oktober.

"InsyaAllah, bulan depan (Oktober) sudah fungsional. Progresnya saat ini sudah mencapai 83 persen," ujar Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUTR Sulsel Haeruddin, saat rapat anggaran di ruang Komisi D, Kantor DPRD Sulsel, di Makassar dikutip Antara, Selasa, 14 September.

Haeruddin menjelaskan, kelanjutan penyelesaian proyek masjid tersebut karena mendapat alokasi pagu anggaran Rp22,3 miliar dan telah dikerjakan beberapa bulan lalu.

Namun demikian, dalam perjalanannya mengalami keterlambatan, karena sejumlah pekerja terpapar COVID-19 sehingga mengurangi volume pengerjaan yang seharusnya sudah selesai.

Selain itu, faktor lain karena kebijakan Pemerintah melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), mengingat pengiriman material yang didatangkan dari Pulau Jawa mengalami hambatan.

"Masih ada waktu kontrak kerja dengan pihak ketiga tersisa 17 hari kerja. Kami optimis hingga akhir bulan ini progres sudah 90 persen. Kami pun sudah mengajukan permohonan pergantian waktu, melihat sisa bobot pengerjaan," sambungnya.

Mengenai penyelesaian atap kubah dan menara utama masjid, sudah dirampungkan, namun masih tersisa 16 kubah tambahan untuk dipasang pada pengerjaan berikutnya. Terpenting adalah masjid ini sudah bisa difungsikan pada Oktober nanti, ujar dia.

Ketua Komisi D DPRD Sulsel Rahma Pina mempertanyakan, tempat wudu pada masjid ini dinilai terlalu kecil, padahal lokasi dan kapasitas masjid itu bisa menampung ratusan jemaah. Di sisi lain, fasilitas pendukungnya belum memadai.

Selain menyoroti tempat wudu, tegel lantai di luar masjid juga dipertanyakan Rahman Pina, sebab akan menyerap panas. Padahal itu nantinya akan digunakan masyarakat maupun pengunjung di lokasi lego-lego melaksanakan ibadah.

"Karena masjid ini eksklusif, seharusnya fasilitas juga kelas satu. Saya melihat tempat wudu sangat kecil, seharusnya besar seperti masjid besar pada umumnya. Begitupun lantai di luar masjid akan panas, apalagi letak masjid berada di lokasi pantai. Tentu ini menjadi kendala, bila tidak diperhatikan," ujarnya.

Sebelumnya, Pemprov Sulsel menganggarkan pembangunan Masjid 99 Kubah itu dengan total anggaran Rp210 miliar, pengerjaan tahap I dan II di tahun 2017-2018 telah menelan anggaran Rp134 miliar.

Pada tahap III tahun 2021 ini, Dinas PUTR menyiapkan pagu sebanyak Rp24,5 miliar untuk pengerjaan fungsional dengan masa pengerjaan selama enam bulan, April-Oktober 2021. Sementara pada proses lelang, pengerjaannya dianggarkan sebesar Rp22,3 miliar.