JAKARTA - Sekitar 800 kepala keluarga (KK) terkena dampak banjir akibat luapan beberapa sungai di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara, Jumat, 10 September.
"Kita masih sementara mendata. Saat ini ada sekitar 800 KK yang terkena dampak," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Daaman Mokodompit saat dihubungi di Manado.
Dijelaskan, tinggi muka air yang sempat mencapai pinggang orang dewasa, lanjut dia, sudah surut begitupun dengan jalur transportasi darat yang sudah terbuka.
Dua kecamatan yang terkena dampak banjir yaitu Kecamatan Pinolosian Tengah dan Pinolosian Timur, sementara kecamatan lainnya seperti Posigadang belum ada informasi. Di Kecamatan Pinolosian Timur, sebut dia, sungai sempat meluap, namun tidak menggenangi rumah warga.
BACA JUGA:
Daaman menambahkan, tidak ada bangunan pemerintah yang rusak, jembatan yang putus atau fasilitas lainnya yang terkena dampak saat banjir melanda wilayah itu pada Kamis, 9 September.
"Tidak ada warga yang mengungsi," kata Daaman.
Hujan deras dan angin kencang mengguyur wilayah Bolaang Mongondow Selatan sejak Rabu, 8 September sore hingga Kamis dini hari.
Ini mengakibatkan beberapa sungai meluap dan menggenangi sejumlah desa di Pinolisian Tengah dan Pinolosian Timur. Pemerintah daerah tetap berharap warga waspada karena kondisi cuaca berubah-ubah, ajaknya.