Bagikan:

SOLO - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka merespons bijak selebaran berisi kritikan kepada Pemerintah Kota Solo. Berbagai narasi dalam selebaran diantaranya, "Berani Membatasi Harus Menghidupi" dan "Kinerjanya Diperbaiki Bukan Kritiknya yang Dibatasi."

Menurut Gibran, sah-sah saja kritikan itu dilayangkan. Tetapi harus tahu tempat.  Misalnya tidak ditempelkan atau mencoret-coret fasilitas publik. Lagipula selama ini Pemkot Solo terbuka dalam menerima kritikan.

"Kritik enggak ada yang kita batasi, silakan. Selama ini juga enggak ada yang dipenjara, enggak ada yang denda! Ya paling ditegur Satpol PP. Kita tahu keadaan susah, sulit berjualan. Kita tidak ingin menambah," terang Gibran di Balai Kota Surakarta dilansir VOI dari kanal Youtube berita surakarta, Rabu, 8 September.

Gibran menyebutkan, sarana bagi warga untuk melakukan kritik terhadap kinerja pemerintahan daerah juga terbula lebar.

Bisa disampaikan lewat nomor aduan, direct massages media sosial, berkunjung langsung ke Balai Kota. Kalau perlu, Gibran akan mendatangi langsung warga yang tidak puas dengan kinerja pemerintahan. 

"Wadah kritik bisa lewat nomor yang kita sediakan, bisa datang kesini langsung, bisa bersurat. Atau kalau butuh untuk hadir, saya ke tempat beliau-beliau (Pengkritik, red) itu ya enggak apa-apa, santai saja," ucap Gibran.

Lagipula, di masa PPKM Level 3 di Kota Solo berbagai kelonggaran sudah mulai diberikan pemerintah. Untuk pendidikan, sekolah-sekolah sudah mulai dibuka secara terbatas.

"Kalau tahu keadaan Kota Solo enggak seperti itu (seperti narasi dalam kritik), semuanya serba dimudahkan. Tapi sekali lagi, namanya protokol kesehatan harus tetap kita jaga," tegas Gibran.