Garuda Tauberes, Perusahaan Cucu Garuda Indonesia yang Ditertawakan Erick Thohir
Tangkap layar laman tauberes.co.id

Bagikan:

JAKARTA - PT Garuda Indonesia punya cucu perusahaan bernama PT Garuda Tauberes Indonesia. Perusahan ini bergerak di bidang layanan pengiriman logistik, kargo dan belanja online dan berdiri pada 11 September.

Keberadaan cucu perusahaan PT Garuda Indonesia ini ditanggapi kekagetan dari Menteri BUMN Erick Thohir. Dia yang ditanya soal perusahaan ini oleh wartawan, hanya bisa tertawa menjawabnya.

"Mohon maaf buat saya sih menggelitik, ada cucu perusahaan Garuda yang namanya Garuda Tauberes Indonesia. Tidak tahu bidang apa. Bayangkan ada itu," ujar Menteri Erick sembari tertawa di Kantor DJP, Jakarta, Jumat (13/12).

Menteri BUMN Erick Thohir baru mengetahui adanya PT Garuda Tauberes Indonesia. Dia mengaku akan mempelajari mengenai perusahaan ini. Jika ke depan perusahaan tersebut ternyata tidak memiliki kinerja bagus, maka akan dilakukan evaluasi.

"Saya akan keluarkan keputusan menteri untuk anak buah, cucu perusahaan harus dapat review. Jangan sampai menggerogoti perusahaan yang sehat," jelas Erick 

PT Garuda Tauberes Indonesia bisa diakses di situs tauberes.co.id yang masih berbentuk beta. Sementara, akun media sosialnya masih belum ditemukan, baik di Twitter, Facebook atau Instagram.

Dalam situs resminya, Garuda Tauberes Indonesia beralamat di Gedung Garuda Indonesia Gunung Sahari, JL Gunung Sahari Raya Nomor 52 Jakarta. Perusahaan ini juga bekerja sama dengan perusahaan lain. Salah satunya J&T Express untuk meningkatkan pelayanan jasa pengiriman kepada masyarakat.

Salah satu Komisaris Utama PT Garuda Tauberes Indonesia dijabat oleh Ari Askhara yang merupakan Dirut PT Garuda Indonesia. Sementara, Ari sudah dicopot dari jabatan Dirut dan komisaris yang menjadi anak cucu perusahaan Garuda Indonesia. Dia dicopot karena kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton.

"Dengan itu, saya di dalam kementerian BUMN akan memberhentikan Direktur Utama Garuda," kata Erick dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis, 5 Desember.