Bagikan:

JAKARTA - Gempa bumi berkekuatan 5,1 magnitudo mengguncang Kabupaten Timor Tengah Utara pada Sabtu, 21 Agustus dini hari tadi. Warga setempat merasakan guncangan gempa selama tiga detik pada pukul 00.45 WIT.

Plt. Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebut tidak ada kepanikan warga atas gempa yang terjadi di Timor Tengah Utara.

"BPBD Kabupaten Timor Tengah Utara memonitor kondisi masyarakat yang kondusif. BPBD juga melaporkan bahwa berdasarkan pemodelan, gempa tersebut tidak memicu terjadinya tsunami," kata Abdul Muhari dalam keterangannya, Sabtu, 21 Agustus.

Berdasarkan pemutakhiran parameter gempa oleh BMKG, pusat gempa berada pada 123 kilometer barat laut Timor Tengah Utara dengan kedalaman 76 km.

Melihat dari jenis dan mekanisme gempa bumi, fenomena ini merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah lempeng Eurasia.

"BMKG mencatat analisis mekanisme sumber gempa yang menunjukkan mekanisme pergerakan turun atau normal fault," ucap Abdul Muhari.

Pada indikator kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, gempa M5,1 dirasakan di Timor Tengah Utara pada III – IV MMI dan Alor II – III MMI.

Skala IV MMI mendeskripsikan pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi. Semakin tinggi MMI, semakin besar dampak yang dirasakan warga.

"Pascagempa tersebut, BMKG melaporkan belum adanya aktivitas gempa bumi susulan hingga Sabtu ini, pukul 02.30 waktu setempat atau 00.30 WIB," ungkapnya.

"Masyarakat selalu diimbau untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi gempa bumi. Dampak korban jiwa dan kerusakan lebih disebabkan karena struktur bangunan yang tidak mampu menahan guncangan, dan bukan fenomena gempanya," pungkas dia.