Jangan Sampai Ajang <i>Car Free Day</i> Jadi Klaster Baru Penyebaran COVID-19
Suasana CFD Jakarta (Instagram @JKTinfo)

Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto menyayangkan masih banyak masyarakat yang tak menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Padahal, masa pagebluk COVID-19 belum rampung dan penularan masih saja terus terjadi.

Buktinya, pada hari bebas kendaraan bermotor atau yang lebih dikenal dengan sebutan Car Free Day (CFD), Minggu, 21 Juni, masyarakat tak menerapkan jaga jarak fisik dan hanya mengenakan masker.

"Meskipun sebagian besar sudah kami lihat menggunakan masker, tetapi sekali lagi physical distancing adalah sesuatu hal yang perlu," ucap Yuri di Graha BNPB, Jakarta, Minggu, 21 Juni.

Dalam penecegahan penularan COVID-19, penerapan protokol kesehatan harus diterapkan secara utuh. Mencuci tangan dengan sabu, mengenakan maseker dan menjaga jarak, harus dilakukan seluruhnya dan konsisten.

Terlebih, dengan kebijakan PSBB transisi atau kenormalan baru, hal tersebut semakin penting untuk dilakukan masyarakat. Dengan begitu, masyarakat dapat beradaptasi dengan baik dan lebih produktif.

"Phsyical distancing menjaga jarak, menggunakan masker, adalah hal yang harus sekali lagi dijalankan dengan disiplin. Ini menjadi prasayarat mutlak apabila kita akan melaksanakan adaptasi kebiasaan yang baru untuk kembali pada tingkat produktifitas kita," papar Yuri.

Dikesempatan berbeda, Yuri menyebut, kembali diselanggarakannya kegiatan Car Free Day, bukan berarti masyarakat harus berolahraga di kegiatan tersebut. Sebab, masih banyak tempat yang bisa dijadikan lokasi olahraga.

"Apakah olahraga hanya bisa dilaksanakan di tempat itu saja? Di mana saja yang penting patuhi protokol kesehatan," tegas Yuri.

Car Free Day Membeludak

Kegiatan hari bebas kendaraan bermotor atau yang lebih dikenal dengan sebutan Car Free Day (CFD) kembali digelar setelah sempat dihentikan selama masa pagebluk COVID-19 karena berpotensi terjadinya penularan atau penyerban virus.

Dengan dibukanya kembali kegiatan CFD, pada Minggu, 21 Juni, masyarakat seolah tak mau ketinggalan untuk ikut serta. Di sepanjang ruas Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin yang biasanya sepi ketika di awal penyebaran COVID-19, kini berubah total menjadi ramai.

Pesepeda yang paling banyak terlihat di kegiatan tersebut. Tapi, bukan berarti masyarakat yang berlari atau jalan santai hanya sedikit. Sehingga, petugas dari Pemrov DKI Jakarta pun besiaga untuk mengimbau penerapan protokol kesehatan.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta Arifin mengatakan, pihaknya akan menindak siapapun yang tak menerapkan protokol kesehatan. Bahkan, mereka yang tak menggunakan alat pelindung diri, seperti, masker tak diperkenankan untuk masuk ke sekitaran area CFD.

Kemudian, pada kegiatan itu pun masih ditemukan masyarakat yang membawa anak di bawah umur. Sehingga, mereka juga tak diperkenankan berada di area CFD. Hal serupa juga dilakukan kepada para lansia atau di atas usia 60 tahun. Penindakan itu sesuai dengan aturan Pemprov DKI Jakarta terkait penerapan PSBB transisi.

"Ya tadi yang tidak pakai masker tidak boleh masuk, kami keluarkan dari arena CFD," kata Arifin di Jakarta.

Dalam menerapkan protokol kesehatan pada kegiatan CFD, diakui Arifin mendapat beberapa kendala. Salah satunya, beberapa masyarakat yang tak menuruti imbauan petugas untuk menggunakan masker. Mereka berdalih jika menggunakan masker ketika berolaraga justru akan menggangu pernafasan.

"Tapi memang ada para lari yang diminta pakai masker tidak mau karena mereka merasa agak kesulitan, karena mereka lari dan bergerak terus," ungkap Arifin.