SEMARANG - Polres Blora, Jawa Tengah, menangkap 24 penyebar selebaran provokatif berbahasa Jawa yang meresahkan masyarakat.
Kapolres Blora AKBP Wirqga Dimas Tama mengatakan, ke-24 orang tersebut selanjutnya dilepaskan setelah menyampaikan permintaan maaf atas perbuatannya.
"Sebanyak 24 orang diamankan di tiga lokasi di Kecamatan Kedungtuban," katanya dikutip Antara, Kamis, 12 Agustus.
Dia menjelaskan pembuatan selebaran provokatif tersebut bermula ketika warga berkumpul di rumah seorang warga di desa setempat.
"Mereka memiliki ide spontan yang kemudian ditulis dalam bahasa Jawa," ujar AKBP Wirqga .
Ada pun isi dari selebaran itu menyebutkan semua aset negara adalah milik nenek moyang dan akan diminta kembali dengan cara melakukan penjarahan.
Selebaran bertulisan tangan itu kemudian diperbanyak hingga 1.500 lembar dan kemudian disebarkan ke 8 kecamatan di Blora.
Dari hasil penyelidikan kemudian diamankan 24 orang yang diduga terlibat dalam penyebaran selebaran provokatif itu di tiga lokasi yang berbeda.
"Dari hasil koordinasi dengan forkopimda, 24 orang tersebut akhirnya dilepas setelah menyampaikan permintaan maaf kepada pemerintah dan masyarakat," katanya.
BACA JUGA:
-
| BERITA
Kronologi Dugaan Penganiayaan Diplomat Negeria oleh Petugas Imigrasi
12 Agustus 2021, 13:08 -
| BERITA
Heboh Data Kematian Akibat COVID-19 Dihilangkan, Satgas: Sejalan dengan Perbaikan Sistem
12 Agustus 2021, 11:33 -
| BERITA
Mahfud MD: Pemerintah Tidak Pernah dan Tak Akan Intervensi Komnas HAM
12 Agustus 2021, 12:53
Bahkan, ke-24 orang tersebut juga memperoleh bantuan paket bahan kebutuhan pokok. Kapolres menyebut ke-24 tersebut sebagai warga yang memiliki pemahaman yang keliru.
Tag Terpopuler
#prabowo subianto #pilkada jakarta #judi online #gunung lewotobi laki laki #kecelakaan beruntunPopuler
