Bagikan:

SURABAYA - Pemerintah akan mewajibkan vaksin bagi pengunjung publik seperti tempat wisata, restoran, dan tempat publik lainnya. Mobilitas masyarakat disebut akan bergantung pada vaksinasi. 

"Ke depan, seluruh mobilitas masyarakat itu bergantung mereka sudah divaksin atau belum divaksin, itu harus dibedakan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto, dalam forum Gerakah Aksi Bersama Serentak Tanggulangi (Gebrak) COVID-19 yang diselenggarakan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya secara virtual, Jumat, 30 Juli.

Airlangga menargetkan aturan wajib vaksin COVID-19 bagi mengunjungi tempat publik, bisa diimplementasikan dalam 2-3 pekan ke depan. Nantinya, pengunjung wajib menunjukkan sertifikat vaksin yang didapatkan melalui aplikasi Peduli Lindungi ketika hendak masuk tempat publik.

Selain data vaksinasi, aplikasi Peduli Lindungi nantinya juga bisa merekam data test PCR maupun swab antigen sebagai syarat perjalanan antar kota. Saat ini, lanjutnya, pemerintah tengah mempersiapkan integrasi aplikasi Peduli Lindungi dengan data vaksinasi dari semua daerah. 

"Seluruhnya bisa di-capture dengan PeduliLindungi. Ini tahap pertama yang sedang disiapkan dalam dua, tiga minggu ke depan," katanya. 

Saat ini, lanjut Airlangga, aplikasi PeduliLindungi baru diunduh oleh 15 juta pengguna di Indonesia. Padahal, penduduk yang sudah mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 lebih dari 48 juta orang. Airlangga menuturkan mobilitas masyarakat ke depan akan bergantung pada status vaksinasinya.

"Sehingga, tentu dengan integrasi ini seharusnya tempat-tempat umum ataupun restoran, pada saat orang mau masuk harus dicek barcode-nya dan itu bisa linked (terhubung) untuk diketahui bahwa yang bersangkutan sudah divaksin atau belum," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid, mengusulkan hal serupa, yakni vaksin menjadi syarat masuk pengunjung pusat perbelanjaan atau mal Dengan begitu, mal bisa tetap beroperasi, sehingga aktivitas perekonomian tetap bisa berjalan.

"Harapannya ritel-ritel itu, kalau mal-mal, harapannya kalau bisa sudah vaksinasi pekerja di dalam mal itu semua, dan kalau yang hadir bisa memberikan bahwa sudah divaksinasi, harapannya tetap dibuka supaya ritelnya pun tetap berjalan," ujarnya.