Dianggap Cuma Iseng, DPRD Tak Polisikan Hoaks Influencer Divaksin Dosis Ketiga
Gedung DPRD DKI Jakarta (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Parlemen DKI ketiban kabar hoaks. Ramai di media sosial atas unggahan foto seorang influencer berinisial T yang mengaku mendapat suntikan vaksin dosis ketiga (booster), dengan logo DPRD DKI yang terpampang pada foto tersebut.

Namun, setelah dipastikan hal itu adalah bohong, DPRD memutuskan tak menindaklanjuti ke jalur hukum.

Mulanya, saat foto ini tersebar, banyak warganet yang menduga ada penyimpangan program vaksinasi di Gedung DPRD. Sebab, booster vaksin saat ini hanya diperuntukkan bagi tenaga kesehatan.

Saat dikonfirmasi, Plt. Sekretaris Dewan DPRD DKI Augustinus membantah ada pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga pada gedung yang terletak di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat terebut.

"Untuk vaksin ketiga yang dibilang pakai Moderna, kami tidak ada dan itu tidak pernah diberikan di gedung DPRD, vaksin booster atau ketiga," kata Augustinus Kamis, 29 Juli.

Augustinus menjelaskan, memang ada pelaksanaan. Vaksinasi COVID-19 di Gedung DPRD DKI, namun vaksinasi ini hanya melayani dosis satu dan dosis dua kepada penerima vaksin menggunakan Sinovac.

Meski demikian, Augustinus mengaku bahwa ruangan yang ada pada foto tersebut merupakan salah satu ruangan di Gedung DPRD DKI.

"Kalau gedung, iya itu gedung DPRD DKI. Konfirm, kita yakini itu gedung DPRD DKI. Tapi yang menyatakan statement menyatakan ada booster vaksin ketiga ini lah, saya yang enggak tahu," ucap dia.

Karena narasi booster vaksin di Gedung DPRD kadung viral di media sosial, Augustinus akan melapor kepada Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi untuk membahas hal ini.

DPRD juga sempat menghubungi sang influencer untuk meminta klarifikasi lewat sambungan telepon. Namun, tak ada tanggapan.

"Yang bersangkutan coba kami hubungi tapi tidak diangkat. Kami pengen tahu kronologi seperti apa sampai bisa posting hal seperti itu," ucap dia.

Lalu, DPRD melakukan penelusuran sendiri. Setelah dilakukan penelusuran, influencer tersebut memang mengikuti vaksinasi, namun hanya vaksinasi dosis pertama pada tanggal 3 Juni dan vaksinasi kedua tanggal 1 Juli.

Setelah melapor kepada pimpinan DPRD, memeriksa data penerima vaksin, hingga pengecekan CCTV, Augustinus menegaskan bahwa pengakuan influencer berinisial T divaksin booster di Gedung DPRD DKI adalah bohong atau hoaks. "Ya ini berita hoaks," ucapnya.

Meski tahu DPRD diserang isu hoaks, namun Augustinus mengaku pihaknya tak mau melaporkan kasus ini kepada aparat kepolisian. Hal ini berdasarkan pertimbangan dari Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi.

Kata Augustinus, Prasetyo menyimpulkan bahwa kabar bohong oleh influencer berinisial T itu hanyalah iseng.

"Ya tidak ada (pelaporan). Kami enggak mau sejauh itu. Pak Ketua juga tidak mau menanggapi terlalu serius atau membawanya ke ranah hukum," jelas Augustinus.