KULON PROGO - Pelaku wisata menjual objek wisata Gunung Kuniran di Dusun Pandu, Desa Hargorejo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Objek wisata dijual karena dia tidak mampu membayar gaji karyawan dan sepinya jumlah wisatawan akibat pandemi COVID-19 ditambah penerapan PPKM.
Pemilik objek wisata Gunung Kuniran, Rahmat Prasetyo mengatakan luas lahan keseluruhan 2,8 hektare, dan sudah ada sertifikat hak milik (SHM).
"Rencananya saya jual hanya 1,5 hektare sampai dengan dua hektare. Namun, jika ada pembeli atau investor yang berminat membeli seluruhnya, bisa saja dilakukan. Namun, dengan sejumlah syarat," kata Rahmat dikutip Antara, Kamis, 29 Juli.
Dia mengatakan harga tanah ditawarkan Rp500 ribu per meter. Namun, angka tersebut tidak mutlak. Artinya, masih bisa terjadi negosiasi dengan calon pembeli. Namun demikian, sampai saat ini belum ada investor maupun calon pembeli yang serius bertransaksi dengannya.
Syarat dijual seluruhnya, yakni investor harus melibatkan masyarakat di sekitar objek wisata Gunung Kuniran. Selama ini, masyarakat juga berkontribusi terhadap kemajuan objek wisata Gunung Kuniran yang berjarak sekitar sembilan kilometer dari Kota Wates.
"Selama ini kami libatkan warga yang berada di sekitar lokasi objek wisata Gunung Kuniran. Mereka tergabung dalam paguyuban Gunung Kuniran yang beranggotakan sekitar 45 orang. Saya ingin warga tetap dilibatkan dalam pengelolaan objek wisata gunung Kuniran. Walaupun, nanti kepemilikannya bukan lagi atas nama saya," kata Rahmat.
Rahmat mengatakan objek wisata Gunung Kuniran sudah beroperasi sejak 2018 lalu. Gunung Kuniran sendiri sebenarnya belum utuh menjadi sebuah destinasi wisata. Namun, dirinya tidak bisa melanjutkan pengembangan karena stok cadangan uang objek wisata Gunung Kuniran semakin menipis.
"Pengembangan belum 100 persen. Fokus di pembangunan jalan. Paling bisa dikatakan baru 15 persen. Padahal, pengembangan kawasan Gunung Kuniran membutuhkan biaya yang besar. Objek wisata Gunung Kuniran tidak hanya menyajikan spot foto, tapi juga kuliner, outbound, hingga tempat minum kopi," kata Rahmat.
BACA JUGA:
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito mengatakan hal tersebut sudah ranah pengelola dan pemilik lahan. Terlebih lahan wisata Gunung Kuniran juga dimiliki secara pribadi.
Namun demikian, ia berharap pengembangannya bisa berlanjut dengan melibatkan masyarakat sekitar sebab, salah satu destinasi wisata di Kokap itu memiliki prospek yang cukup bagus dan memiliki ciri khas tersendiri.
"Sebenarnya, kami berharap dilanjutkan siapa pun yang membelinya nanti," harapnya.