Bagikan:

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menjelaskan gempa teknonik dengan magnitudo 5,9 di Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah pada Senin pukul 10.52 WIB, merupakan gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi, karena sesar lokal.

Hal tersebut jika ditinjau dari episentrum gempa terletak pada koordinat 0,74 derajat Lintang Selatan, 121,88 derajat Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 55 km arah Timur Laut Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah pada kedalaman 10 km.

"Gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya deformasi karena sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan normal ( Normal Fault )," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangannya di Jakarta, dilansir Antara, Senin, 26 Juli.

Bambang mengatakan guncangan gempabumi tersebut dirasakan di daerah Ampana III-IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), Poso, Wakai III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah).

Terasa getaran seakan akan truk berlalu ) Malili, Palu II-III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ) Toli-Toli II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Bambang.

Hingga pukul 11.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ), kata dia.

Bambang mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.