JAKARTA - Pemerintah pusat sudah menyalurkan bantuan sosial tunai (BST) selama masa PPKM Darurat lewat PT Pos Indonesia. Dalam penyalurannya, PT Pos menugaskan juru bayar ke tiap kelurahan.
Kantor lurah dijadikan sebagai drop point untuk pengambilan uang. Dari kelurahan, para petugas juru bayar mengambil uang di kelurahan untuk selanjutnya diserahkan langsung ke rumah warga.
Setiap juru bayar mendapat tugas mengantarkan BST kepada 10 RT dengan rata-rata sekitar 150 keluarga penerima manfaat (KPM).
Seorang warga Sabar menjadi salah satu sasaran penerima BST dari pemerintah pusat. Sabar merupakan penyandang tuna netra yang tinggal sebatang kara. Dalam menerima BST, Sabar dibantu oleh adiknya bernama Harmudin.
"Sangat membantu sekali bantuan dari Bapak Presiden. Akan saya manfaatkan sebaik-baiknya untuk tunjangan abang saya," kata Harmudin dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu, 24 Juli.
Harmudin mengaku beruntung kakaknya mendapat BST dari Presiden Jokowi. Sebab, mereka tak perlu mengantre untuk mengambil bantuan sosial di suatu lokasi.
"Ini lebih efisien karena kalau harus berkunjung saya agak sulit ajak abang saya ini. Susah sekali jalan, matanya enggak bisa lihat. Kalau pakai motor juga penuh risiko," ucap Harmudin.
Warga lainnya yanga mendapat BST dari pemerintah pusat yakni seorang ibu rumah tangga bernama Siti Mabruroh. Siti setiap hari berprofesi sebagai penjahit. Selama PPKM, Siti mengaku suaminya tak bekerja.
BACA JUGA:
Siti menganggap pemberian bantuan yang langsung diserahkan ke rumahnya cukup efektif. Sebab, ia tak perlu keluar rumah dan takut berkerumun.
"Saya menyampaikan banyak terima kasih dengan adanya bantuan dari pak presien ini. mudah-mudahan ini sangat bermanfaat buat keluarga saya. Ini lebih efektif, kita enggak perlu kerumunan, jadi lebih prokes lah," ungkap Siti.
Diketahui, Pemerintah melalui Kementerian Sosial RI kembali menyalurkan BST untuk bulan Mei dan Juni yang akan diterima pada bulan Juli 2021. Nilai yang diberikan Rp300.000 per bulan. Penerima mendapatkan jatah 2 bulan yaitu Rp600.000.
Total penerima BST di seluruh Indonesia sebanyak 10 juta KPM yang terdata di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Selain BST, pemerintah juga berencana mempercepat penyaluran bantuan lainnya. Antara lain adalah Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Percepatan penyaluran bansos dibutuhkan dalam kondisi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat saat ini. Langkah mengurangi mobilitas dan aktivitas tersebut membuat sejumlah pihak kesulitan dalam mencari pendapatan.