JAKARTA - Lahan seluas 15 hektare terbakar di Desa Palem Raya, Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Minggu, 18 Juli sekitar pukul 11.00 WIB.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Ardha Munir, mengatakan terdapat tiga titik api yang membakar lahan mineral tersebut.
Petugas yang terdiri atas puluhan personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Manggala Agni, TNI dan Polri kesulitan menjangkau titik api yang berjarak 10 Km dari Jalan Tol Palembang-Indralaya ini.
Untuk itu, satgas berupaya penyemprotan air dari udara dengan menggunakan satu unit pesawat water booming sekitar pukul 13.00 WIB.
"Kondisi cuaca saat itu panas dan angin berembus kencang sehingga menyebabkan api dengan cepat merambat sementara ini diperkirakan luas total lahan yang terbakar ada 15 hektare,” kata dia dilansir Antara.
Setelah berjibaku, akhirnya api mulai padam sekitar pukul 17.30 WIB.
Namun, Koordinator Pencegahan Karhutla Manggala Agni Daops Sumatera XIV Ogan Ilir dan Banyuasin Ujang Sultan mengatakan, api kembali membesar sekitar pukul 19.00 WIB. Tim satgas karhutla masih berjibaku memadamkan api di lokasi tersebut.
"Belum sempat istirahat api kembali membesar kami masih berjuang memadamkan," ungkap dia.
BACA JUGA:
Kebakaran di Desa Palem Raya tersebut terjadi yang kedua kalinya selama bulan Juli 2021 ini, kondisi cuaca yang kering dan berangin menyebabkan api sangat sulit dipadamkan.
"Apalagi merupakan lahan mineral, sehingga memang rawan," ucap dia.
Sementara Kepala Polisi Resor Kabupaten Ogan Ilir Ajun Komisaris Besar Polisi Yusantiyo Sandhy mengatakan saat ini pihaknya masih belum memastikan apa penyebab terjadinya kebakaran tersebut.
“Penyebab belum dapat dipastikan,” katanya
Peristiwa kebakaran ini akan diselidiki lebih lanjut dan apabila memang ditemukan unsur kesengajaan dari ulah manusia akan dikenakan hukuman sebagaimana aturan yang berlaku.
Komandan Korem 044/Garuda Dempo Brigadir Jendral Jauhari Agus Suraji mengatakan Kabupaten Ogan Ilir masuk dalam 10 daerah di Sumatera Selatan yang ditetapkan sebagai siaga darurat karhutla sejak Maret 2021 lalu maka di lokasi tersebut telah terpasang CCTV untuk memantau situasi dan kondisi sehingga pengawasan akan semakin mudah dan bisa langsung melakukan tindakan.
"Dengan adanya CCTV yang terpasang, misalkan, ada tangan-tangan jahil sengaja membakar lahan kita amankan," ujarnya.