Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menganggarkan Rp604 miliar untuk program bantuan sosial tunai (BTS) bagi warga terdampak pandemi COVID-19. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pencairan basos tunai ini akan dilakukan besok.

"Yang dari pemprov DKI transfer akan dilakuan besok melalui rekening penerima sehingga mereka langsung bisa menerima di rekeningnya masing-masing," katanya, di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu, 18 Juli.

Anies menjelaskan berdasarkan data Pemprov DKI, ada 1.844.833 orang yang masuk dalam daftar penerima BST. Sekitar 1 juta warga akan mendapatkan dari Pemprov DKI, sementara sekitar 837 ribu lainnya mendapatkan dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Sosial.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga menjelaskan nantinya bakal ada bantuan yang disalurkan oleh Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya.

"Kami di Jakarta, Forkompinda ini kompak, menggunakan data yang sama, vaksinasi sama, target sama, bansos rujukan datanya sama, sehingga targetnya pun tidak beririsan," katanya.

"Kita pastikan ini berjalan dengan baik mulai besok. Seluruh kegiatan akan berjalan termasuk pembagian beras mulai besok," sambungnya.

Berdasarkan laman resmi corona.jakarta.go.id, ada dua skema penyaluran bansos tunai bagi warga DKI Jakarta. Pertama penyaluran yang dilakukan oleh pemerintah pusat. Dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan disalurkan lewat PT Pos Indonesia (Persero).

Skema kedua yakni penyaluran dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan menggunakan alokasi dana dari APBD. Pada skema ini, bansos tunai akan disalurkan melalui rekening Bank DKI sebesar Rp300 ribu per bulan.

Hingga Minggu, 18 Juli, pukul 15.32 tercatat 1.007.379 kartu keluarga (KK) yang sudah terdaftar sebagai penerima BST Pemprov DKI Jakarta.

Adapun rinciannya yakni 55.346 di Jakarta Pusat, 210.344 di Jakarta Utara, 79.346 di Jakarta Barat. Kemudian 160.733 di Jakarta Selatan, 497.490 di Jakarta Timur dan 4.120 di Kepulauan Seribu.