Banyak yang Cari Jalur Tikus di PPKM Darurat, Dirlantas: Terserah, Ujungnya Tetap di Titik Penyekatan
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo/DOK ANTARA

Bagikan:

JAKARTA -  Polisi menegaskan jalur tikus yang kerap digunakan masyarakat untuk menghindari titik penyekatan sudah ditutup. Bila pun masih ada, jalur tikus itu akan berujung di titik penyekatan.

"Terkait jalur tikus, tapi setelah kita pelajari bersama terlalu banyak jalur tikus yang kita tutup. Nah ujungnya jalur tikus ada di jalan-jalan tadi yang kita tutup tadi," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo kepada wartawan, Rabu, 14 Juli.

Walaupun segelintir masyarakat memiliki jalur tikus lain dan berhasil masuk ke Jakarta, Sambodo menyebut mereka tidak akan bebas mobilitasnya. Sebab, titik penyekatan lainnya akan menungggu dan petugas akan memutar balik mereka.

"Jadi mereka terserah mau kemana pun tapi ketika mereka masuk ke tengah kota jalan-jalan kita sekat," tegas Sambodo.

Di sisi lain, Sambodo menyebut upaya menutup semua jalur tikus tidak akan efektif. Sebab, akan membutuhkan jumlah personel lebih banyak untuk mengawasi.

Tetapi, dengan menggunakan skema penyekatan saat ini, penggunaan jalur-jalur tikus itu disebut akan percuma.

"Kalau kita menyekat ribuan jalur tikus, nggak mungkin juga tidak efektif. Intinya oke boleh mereka mau jalan mana pun, toh ketika masuk (tetap) ke jalan yang kita tutup," kata Sambodo.

Polda Metro Jaya memutuskan menambah titik penyekatan di seluruh wilayah Jakarta dan sekitarnya. Totalnya, mencapai 100 titik penyekatan.

"100 titik di titik penyekatan ini akan kita lakukan mulai besok pukul 06.00 WIB," sebut Sambodo.

Seratusan titik penyekatan itu, tersebar di sejumlah ruas jalan. Mulai dari jalan arteri, wilayah perbatasan, hingga ruas tol.

"Untuk di dalam kota ada 19 titik, di Tol ada 15 titik, di batas kota 10 titik, di wilayah penyanggah ada 29 titik, dan ruas jalan Sudirman-Thamrin itu ada 27 titik sehingga total ada 100 titik," jelas Sambodo.