JAKARTA -Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia (ASI) Ali Rif'an, mengungkap hasil temuan survei soal harapan calon presiden 2024 berdasarkan latar belakangnya. Capres berlatar belakang kepala daerah dipilih responden dengan persentase 49,6 persen.
"Kedua, capres dengan latar belakang akademisi atau teknokrat dengan 16,2 persen. Ketiga, latar belakang parpol dengan angka 15 persen," ujar Ali dalam keterangannya melalui zoom meeting, Selasa, 13 Juli.
Survei ASI dilakukan pada 2-10 Juli 2021 dengan melibatkan 130 pakar/public opinion makers dan menggunakan metode purposive sampling, yakni sampling diambil tidak secara acak dan sesuai dengan jumlah sampel yang telah ditetapkan mulai dari akademisi, aktivis mahasiswa, pemimpin parpol dan sejumlah elemen lain.
Menanggapi survei tersebut, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Lili Romli, menilai gambaran survei sebagai bukti otonomi daerah di Indonesia dianggap berhasil. Sehingga, kepala daerah dinilai paling layak menjadi capres.
"Hasil survei ini menunjukkan bahwa otonomi daerah itu berhasil," kata Lili Romli pada kesempatan yang sama.
BACA JUGA:
Menurutnya, desentralisasi membuahkan hasil yang dapat memberikan latihan kepemimpinan para kepala daerah, dan bisa menjadi track record mereka sebelum memimpin bangsa. Sehingga, para kepala daerah menjadi sumber utama rekrutmen calon pimpinan di tingkat pusat.
"Bagus gitu ada jenjang, ada latihan kepemimpinan. Biarlah itu menjadi sumber utama untuk rekrutmen kepemimpinan," katanya.
Namun demikian, Lili mengingatkan adanya anomali di balik desentralisasi. Sebab, kata dia, desentralisasi tersebut juga dikhawatirkan akan mengakibatkan kepemimpinan dinasti.
"Perlu semacam adanya demokratisasi di dalam kepemimpinan di daerah jangan sampai kepala daerah itu dipenuhi oleh dinasti politik atau politik dinasti," katanya.