Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah meminta BUMN PT Bio Farma (Persero) meningkatkan produksi vaksin COVID-19 guna mengejar target dua juta penyuntikan per hari pada Agustus 2021.

"Pemerintah menargetkan penyuntikan dua juta dosis vaksin per hari pada Agustus nanti. Menteri BUMN sudah meminta Bio Farma meningkatkan produksi vaksin dari bahan baku menjadi vaksin jadi di tengah PPKM darurat ini," kata Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi dalam keterangan pers harian PPKM Darurat di Jakarta, dilansir Antara, Senin, 12 Juli.

Sebelumnya, produksi vaksin Bio Farma mencapai 12 juta dosis per bulan, namun kini holding BUMN farmasi itu mampu memproduksi sampai 20 juta dosis vaksin per bulan.

"Ke depan, Bio Farma didorong untuk terus menaikkan produksi hingga dua kali lipat," katanya.

Dedy juga menuturkan saat ini pemerintah mempercepat suntikan dengan vaksinasi berjalan atau mobile vaccine dengan mendatangi masyarakat secara langsung, khususnya di wilayah-wilayah yang tidak terjangkau.

"Pemerintah daerah, TNI, dan Polri akan memaksimalkan vaksinasi berjalan atau mobile vaccine," katanya.

Di sisi lain, lanjut Dedy, pemerintah tetap meningkatkan protokol kesehatan dan pengetatan aktivitas melalui PPKM darurat dan mikro, serta penguatan testing, tracing dan treatment (3T).

"Ini adalah jurus lengkap untuk mengendalikan loncatan kasus yang terjadi saat ini," imbuhnya.

Kementerian Kesehatan mencatat pada Senin hingga pukul 12.00 WIB, tambahan kasus harian mencapai rekor baru yakni sebanyak 40.427 orang, sehingga total kasus COVID-19 mencapai 2,567 juta orang.

Sementara itu, sebanyak 34.754 orang dinyatakan sembuh pada Senin ini atau juga rekor baru, sehingga total pasien yang sembuh menjadi 2,119 juta orang.

Namun, kasus kematian tercatat masih bertambah cukup banyak yakni 891 orang pada Senin sehingga total kasus meninggal akibat COVID-19 mencapai 67.355 orang.

Dengan demikian, jumlah kasus aktif atau pasien yang membutuhkan perawatan mencapai total 380.797 orang.