Ungkap Kendala Jika DPR Dijadikan RS Darurat COVID-19, Sufmi Dasco Justru Usul Gedung Sekitar Parlemen
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad saat meninjau kesiapan DPR bila jadi RS Darurat COVID-19 (IST)

Bagikan:

JAKARTA -  Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, pihaknya tak keberatan dengan adanya usulan halaman kompleks gedung MPR/DPR/DPD dimanfaatkan sebagai rumah sakit darurat untuk pasien COVID-19.

"Kami menyambut baik usulan tersebut. Kami tidak keberatan," ujar Dasco di gedung DPR, Senin, 12 Juli.

Namun, saat dirinya dan anggota DPR lain menindaklanjuti usulan tersebut dengan meninjau langsung beberapa lokasi atau ruangan untuk perawatan, ditemukan kendala. 

Seperti, tempat tidur pasien yang tidak dapat dimasukkan ke dalam lift, banyak ruangan yang kedap suara, sirkulasi udaranya tidak memenuhi standar dan ada beberapa ruangan yang harus dibongkar jika akan digunakan.

Dasco mengungkapkan, salah satu ruangan yang diusulkan untuk ruang perawatan, adalah ruang rapat paripurna yang berada di lantai tiga, Gedung Nusantara II DPR. Namun, ruangan paripurna hanya memiliki 1 lift untuk memasukkan tempat tidur. 

"Liftnya hanya satu, memasukan tempat tidur saja tidak cukup. Kemudian ruang paripurna kan tidak rata. Konstruksinya menurun, sehingga agak kesulitan jatuh tempat tidurnya," ungkap pimpinan DPR bidang Korekeu itu.

Menurut Dasco, yang bisa dimungkinkan untuk dipergunakan sebagai ruang rawat adalah lapangan bola yang ada di DPR dengan ukuran 80×90 meter. Hanya saja, lapangan tersebut hanya bisa dibangun untuk tenda darurat .

"Kawan-kawan bisa menilai secara teknis akan memungkinkan atau tidak. Mungkin yang tersisa dari seluruh area yang tadinya mau dipergunakan, ya mungkin yang tersisa yang memungkinkan bisa dipakai ada lapangan ukuran 80x90 dan tentunya ini nggak bisa dibikin per tingkat, kan hanya tenda-tenda darurat," jelasnya.

Selain ruang rawat, lanjut Dasco, harus pula dipikirkan sarana kamar mandi dan sarana prasarana lainnya jika ingin mempergunakan lapangan tersebut.

"Di sini juga dipikirkan bagaimana kamar mandinya, bagaimana ini bukan hanya perawatannya saja, tempat dokternya, listrik air dan lain-lain-lain. Nah ini apakah kemudian juga secara teknis efisien atau nggak memakai yang 80x90," kata politikus Partai Gerindra itu. 

Bukan kompleks parlemen, Dasco menilai masih banyak gedung di sekitar DPR yang bisa digunakan untuk RS Darurat COVID-19.

"Sementara di sekitar DPR ini masih banyak tempat yang bisa dipakai sebenarnya untuk RS darurat misalnya. Ada beberapa gedung lah yang bisa dipergunakan," kata Dasco.

Hal ini, sambung Dasco, lantaran memang tidak memungkinkan jika gedung DPR disulap menjadi RS Darurat COVID-19.

"Teman-teman sudah melihat peninjauan teknis secara langsung dan juga tentunya sudah bisa mengambil kesimpulan apakah memungkinkan atau tidak," ujar Dasco.