JAKARTA – Kebutuhan makanan dan nutrisi para tenaga kesehatan dan petugas lapangan selama pandemi COVID-19, harus dijamin. Kesehatan mereka menjadi salah satu penentu kesuksesan penanganan pandemi.
Banyaknya permintaan bantuan nutrisi dan makanan untuk tenaga medis dan petugas lapangan membuat Menteri Sosial Tri Rismaharini justru senang.
"Senang saya mendengar permintaan itu sebab mereka memang harus sehat dengan dukungan makanan dan nutrisi. Bagaimana mereka bisa bekerja dengan baik kalau mereka tidak sehat. Yang ada malah mereka bisa terpapar,” kata Risma dalam keterangannya saat meninjau aktivitas dapur umum di Convention Hall, Surabaya, Sabtu, 10 Juli.
Risma meninjau aktivitas dapur umum Kementerian Sosial di Convention Hall, Jalan Arif Rahman Hakim, Surabaya. Dari dapur umum ini diproduksi sebanyak 5.500 nasi kotak yang didistribusikan kepada masyarakat terdampak COVID-19 di Surabaya dan wilayah sekitarnya, seperti Sidoarjo, Bangkalan (Madura), dan Gresik.
Mensos didampingi Sekretaris Ditjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Robben Rico meninjau kegiatan memasak yang dilakukan 133 Taruna Saiga Bencana (Tatana) dengan didukung pilar-pilar sosial lainnya.
Risma juga mengajak dunia usaha, para dermawan, dan masyarakat luas untuk bersama-sama membantu penyediaan makanan. Hal ini karena anggaran Kemensos sangat terbatas.
“Anggaran Kemensos ini 'kan terbatas. Jadi, ya, saya minta bantuan kepada para dermawan yang bersedia memberikan bantuan," katanya.
Risma menyampaikan apresiasi terhadap pengabdian Tagana dan pilar-pilar sosial lainnya, baik yang ada di dapur umum Kemensos di Surabaya maupun kota lainnya, dan keterlibatan mereka secara umum dalam penanganan dampak pandemi di seluruh pelosok tanah air.
"Saya sangat mengapresiasi pengabdian Tagana dan pilar-pilar sosial lainnya. Mereka bekerja penuh dedikasi di tengah situasi yang penuh risiko," katanya.
Selain Tagana, ikut terlibat pula tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK), Karang Taruna, pekerja sosial masyarakat (PSM), dan pendamping PKH.
BACA JUGA:
Menu yang dimasak di dapur umum ini adalah nasi putih, rendang daging, cap cay goreng, kering tempe, dan telur rebus. Dari 5.500 nasi kotak hari ini, sebanyak 1.500 didistribusikan ke Kabupaten Bangkalan, 1.250 kotak ke Kabupaten Gresik, dan 2.750 ke Kota Surabaya.
Kemensos juga mengaktivasi dapur umum di Balai Mahatmya di Tabanan, Bali. Dapur umum ini memproduksi 1.500 bungkus (3.000 butir) telur rebus yang akan dibagikan kepada tenaga kesehatan (nakes) dan pasien isolasi mandiri di wilayah Kabupaten Tabanan.
Telur rebus dikirimkan kepada nakes di RSU Kabupaten Tabanan sebanyak 624 bungkus, RSU Nyitdah 149 bungkus, RS Wisma Prasanti sebanyak 250 bungkus, RS Dharma Kerti 154 bungkus, RSU Bakti Rahayu 138 bungkus, RSU Samara Ratih 82 bungkus, Puskesmas Kediri 72 bungkus, pasien isolasi mandiri di Kecamatan Kediri sebanyak 31 bungkus.
Pemerintah pusat telah menetapkan kebijakan PPKM darurat untuk Jawa dan Bali. Sesuai dengan penugasan pemerintah pusat, Kemensos menangani bidang perlindungan sosial. Penyaluran makanan siap saji dan juga telur matang sebagai tambahan nutrisi merupakan bagian dari dukungan Kemensos dalam melaksanakan kebijakan perlindungan sosial.
Selain itu, Kemensos juga menyalurkan bantuan sosial untuk meningkatkan daya beli masyarakat selama PPKM darurat, yakni dengan menyalurkan tiga jenis bansos: Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT)/Kartu Sembako dan Bantuan Sosial Tunai (BST). Kemensos bekerja sama dengan Bulog juga menyalurkan beras 10 kg untuk KPM PKH dan KPM BST dengan maksud memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terdampak pandemi.