JAKARTA - Sebagian warga Amerika Serikat memilih cara yang berbeda untuk memeringati Hari Pahlawan atau Memorial Day di tengah pandemi COVID-19. Berkumpul di pantai, tak memakai masker dan melanggar aturan jaga jarak.
Sejatinya, kepedihan akibat pandemi COVID-19 di AS sudah melampui peristiwa perang Vietnam (1957-1975). Hampir 100 ribu warga AS meninggal dunia akibat COVID-19. Bandingkan dengan perang Vietnam yang berlangsung selama hampir dua dekade, yakni 58.220 kematian.
Warga AS di berbagai negara bagian, memilih berbondong-bondong ke pantai dan danau saat liburan akhir pekan Memorial Day. Dilansir dari CNN, 26 Mei, polisi negara bagian Florida sampai membubarkan ratusan orang di Pantai Daytona, Sabtu. 23 Mei.
Di daerah Tampa Florida, kerumunan orang begitu banyak hingga pemerintah di sana sampai harus menutup tempat parkir karena penuh.
"Kami lelah terjebak di rumah. Saya tidak takut virus ini sedikit pun,"
BACA JUGA:
Sikap abai warga AS terhadap aturan menjaga jarak membuat pusing kepala gugus tugas coronavirus AS, Dr Deborah Birx. Dia mengaku sangat prihatin melihat 'keberanian' warga AS di pantai.
"Saat ini, kami benar-benar ingin menegaskan, bahwa jarak sosial sangat penting. Dan jika Anda tidak bisa menjaga jarak, Anda berada di luar, Anda harus mengenakan topeng," kata Dr Birx di ABC This Week.
Wali Kota St Louis, Missouri, Lyda Krewson pasrah dengan keadaan ini. Dia tak mau bertanggung jawab terhadap potensi melonjaknya kasus positif di AS hanya untuk bersenang-senang selama liburan panjang akhir pekan.
"Sekarang, orang-orang ini akan pulang ke St. Louis di Missouri dan Midwest, meningkatkan kekhawatiran tentang potensi kasus positif, dirawat di rumah sakit, dan tragisnya, kematian," keluh Krewson.