JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggelar rapat koordinasi dengan jajaran ASN dan BUMD DKI untuk mempersiapkan penerapan PPKM darurat yang mulai dilaksanakan besok. Rapat digelar secara virtual.
Dalam rapat, Anies memberi gambaran DKI Jakarta saat ini dalam keadaan genting. Kepada anak buahnya, Anies mengibaratkan jajaran Pemprov DKI adalah kru kokpit pesawat dan masyarakat adalah penumpangnya.
"Kita, yang berada di ruangan (rapat) ini, adalah orang-orang yang berada di kokpit yang berada di dalam kokpit pesawat. Kita harus mengarahkan kepada seluruh penumpang yang ada dalam pesawat karena penumpangnya tidak tahu kondisi dengan lengkap yang tahu kondisi lengkap ini kita yang berada di dalam kokpit ini," kata Anies dalam rapat yang ditayangkan Youtube Pemprov DKI, Jumat, 2 Juli.
Masih dalam gambaran di dalam pesawat, Anies meminta seluruh jajaran untuk mengencangkan sabuk pengaman karena akan memasuki kawasan turbulensi atau guncangan. Maksudnya, kondisi COVID-19 di Jakarta sedang dalam keadaan genting.
"Kita harus beritahu semuanya. Kita akan memasuki kawasan turbulens. Semua, pasang ikat pinggang sabuk pengaman. Apabila sebuah penerbangan memasuki kawasan turbulens, Jakarta sekarang sedang memasuki masa turbulens, menghadapi badai dan kita harus memberitahukan kepada seluruh warga kita untuk bersiap," jelas Anies.
BACA JUGA:
Anies menjelaskan, saat ini kasus aktif di Jakarta sebanyak 78.631. Hari ini, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI memakamkan lebih dari 300 jenazah COVID-19. "Ini adalah angka tertinggi sejarah pandemi di Jakarta," ungkap Anies.
Saat ini, keterisian tempat tidur isolasi sebesar 92 persen. Sementara, keterisian ICU mencapai 94 persen. Padahal, sejak sebulan lalu, DKI menambah kapasitas dari 6.500 tempat tidur saat ini menjadi 11.134 tempat tidur.
"Bila hari hari itu dki tidak menambah jumlah tempat tidur, saat itu dki sudah kolaps, warga tidak dapat tempat. Sekarang pun warga banyak tyidak mendapat tempat, mengantri di ICU," tutur dia.
Karenanya, Anies meminta semua jajaran menjalankan tiga prioritas penanganan COVID-19 selama PPKM darurat. Di antaranya, menyelamatkan warga yang sudah terpapar COVID-19, melindungi warga yang belum terpapar agar jangan sampai terpapar, dan menolong mereka yang kestulitan untuk emenuhi kebutuhan pokok keseharian.
"Lakukan tiga prioritas ini dengan amat serius. Jangan tunggu laporan. Aktif cari apa yang bisa diamankan. Datangi ketua RT-RT, sampaikan, saya dari DKI, saya siap membantu. Sita akan memasuki pelaskanaan ppkm darurat, siap-siap untuk menjalankan tugas apapun yang dibutuhkan," pungkasnya.