Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan Hari Raya Idulfitri pada tahun ini begitu berbeda. Sebabnya, di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang ini masyarakat menjadi tidak mudik Lebaran dan tidak bersilaturahmi dengan keluarga seperti sebelumnya.

"Hari Raya Idulfitri kali ini kita rayakan dengan cara yang berbeda karena menuntut pengorbanan kita semua untuk tidak mudik dan tidak dapat bersilaturahmi seperti biasanya," kata Jokowi dalam video yang diunggah di akun YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu, 23 Mei.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini memahami, Hari Lebaran tanpa mudik dan silaturahmi secara langsung dengan keluarga dan saudara adalah hal yang berat. 

Namun, dia mengingatkan, keselamatan keluarga dan saudara harus menjadi prioritas seluruh masyarakat.

"Keselamatan handai tolan dan sanak saudara tentu lebih penting dan harus menjadi prioritas kita semua," tegas dia.

Jokowi juga meyakini masyarakat Indonesia bisa segara melewati pandemi COVID-19 ini. Tentunya dengan terus menjalankan protokol kesehatan dan anjuran dari pemerintah terkait pencegahan virus tersebut.

"Saya yakin bersama-sama kita Bangsa Indonesia akan mampu melewati ujian berat ini. Selamat hari raya idul fitri 1441 Hijriah. Mohon maaf lahir dan batin," tuturnya.

Selain Presiden Jokowi, Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga telah menyampaikan ucapan Hari Raya Idulfitri. Kepada masyarakat, Ma'ruf meminta agar masyarakat merayakan hari kemenangan di rumah saja. Sebab, saat ini Indonesia masih mengalami pandemi COVID-19.

Dia juga menegaskan pemerintah bukan melarang ibadah di Hari Raya Idulfitri. Kata dia, pemerintah saat ini melarang adanya potensi kerumunan di tengah masyarakat sehingga kegiatan salat berjamaah di masjid maupun lapangan terbuka dilarang.

"Situasi keadaan negara kita masih menghadapi bahaya COVID-19. Oleh karena, itu masih perlu adanya mencegah berkumpulnya massa yang banyak, untuk mencegah penularan COVID-19,” kata Wapres Ma'ruf Amin.

Dia  mengatakan jika seseorang memaksakan untuk salat di masjid atau di lapangan, kemudian terjadi penularan COVID-19, hal itu berarti tidak sesuai dengan prinsip ajaran agama Islam yang harusnya memperkecil bahaya. 

Ma'ruf juga meminta maaf kepada masyarakat Indonesia karena pandemi COVID-19 hingga saat ini belum dapat dituntaskan karena beberapa hal. Tapi, dia menjamin pemerintah akan terus berupaya agar virus corona dapat ditaklukan. 

"Kami, Pemerintah mohon maaf, karena memang, bahaya belum hilang. Bahaya corona ini belum hilang. Untuk menghilangkan ini, bukan-bukan sesuatu yang mudah, karena Indonesia ini selain coronanya itu juga memang merupakan virus yang sulit dihadapi," ungkap Ma'ruf

"Kita bangsa Indonesia itu memiliki jumlah penduduk yang besar dibanding negara-negara ASEAN lainnya dan wilayah kita juga sangat luas dari Sabang sampai Merauke, ini juga kesulitan tersendiri,” imbuhnya.

Jokowi tak akan gelar open house

Di tengah pandemi COVID-19 ini, pihak Istana Kepresidenan telah memastikan tidak akan menggelar open house yang merupakan kebiasaan setiap Hari Raya Idulfitri. Kepastian ini disampaikan oleh Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

"Presiden Jokowi dan keluarga tidak akan menggelar open house saat Lebaran tahun ini. Hal ini sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19," kata Bey dalam keterangan tertulisnya.

Dia juga mengatakan, Presiden Jokowi juga secara tegas meminta para pejabat menteri dan anggota Kabinet Indonesia Maju untuk tidak melaksanakan kebiasaan tersebut. 

Walau tidak melaksanakan open house, namun Bey mengatakan Presiden Jokowi tetap mendorong agar tradisi silaturahmi saat Lebaran terus dilakukan meskipun tidak berjumpa secara tatap muka. 

Menurutnya, silaturahmi tersebut bisa dilakukan secara virtual dengan memanfaatkan berbagai media dan teknologi. "Tradisi silaturahmi bersama keluarga dan kerabat agar terus dijaga. Meski tidak bertemu secara langsung, silaturahmi bisa dilakukan secara virtual," ungkap Bey.

Diketahui, Presiden Jokowi biasanya mengadakan open house bagi semua kalangan saat Idulfitri. Lebaran tahun lalu Presiden Jokowi melakukan acara ini Istana Negara Jakarta sedangkan pada dua tahun sebelumnya, Presiden menggelar kegiatan tahunan tersebut di Istana Kepresidenan Bogor.