Bisnis Mobil Bekas Tertekan Akibat COVID-19
Ilustrasi jual beli mobil ( Image by Niek Verlaan from Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Merebaknya wabah COVID-19 telah berdampak pada industri mobil Indonesia. Bulan Ramadan biasanya menjadi momentum peningkatan penjualan mobil, terlebih bagi mereka yang mencari kendaraan untuk digunakan saat mudik lebaran.

Namun kini, angka penjualan mobil baru dan bekas mengalami penurunan cukup drastis. Ditambah larangan mudik dari pemerintah untuk menekan angka penyebaran COVID-19. 

Berdasarkan data internal OLX, menunjukkan penurunan jumlah permintaan (pencarian) mobil di platform jual beli itu sekitar 40 persen, sejak minggu pertama bulan ramadan tepatnya pada 23 April. Angka ini berkurang cukup drastis dibandingkan data penjualan sebelum pemerintah mengumumkan kasus pertama pasien positif COVID-19.

Direktur Marketing OLX Indonesia Ichmeralda Rachman mengatakan, pada periode yang sama, data juga menunjukkan adanya penurunan sekitar 30 persen pada jumlah listing transaksi mobil di platform OLX. Hal ini diyakininya karena ada perubahan skala prioritas masyarakat dalam melakukan pembelian barang, selama pandemi COVID-19.

"Dengan adanya ketidakpastian ekonomi ini, kami memperkirakan kondisi ini akan terus terjadi sepanjang sisa bulan Ramadan 2020 ini. Situasi ini berbeda dengan Ramadan 2019 lalu, di mana jumlah permintaan terus meningkat hingga minggu ketiga Ramadan. Sejalan dengan jumlah permintaan, jumlah listing pada Ramadan tahun lalu juga sempat mengalami peningkatan dan relatif stabil selama bulan Ramadan 2019," katanya, melalui keterangan tertulis yang diterima VOI, du Jakarta, Kamis, 21 Mei.

Ichmeralda mengatakan, meski terjadi tren penurunan pada jumlah listing dan jumlah permintaan tipe-tipe mobil, namun tipe mobil MPV dari brand mobil Jepang masih menjadi mobil yang paling dicari oleh pengguna OLX.

"Toyota Avanza dan Toyota Innova masih menjadi dua merek mobil teratas pilihan para pengguna, disusul oleh Honda Jazz dan Daihatsu Xenia. Preferensi merek mobil ini konsisten sebelum dan semasa pandemi COVID-19 ini," terangnya.

Penjualan mobil Avanza dan Inovasi yang stabil, kata Ichmeralda, didasari karena masyarakat Indonesia umumnya memiliki jumlah keluarga yang cenderung besar dan terbiasa hidup secara komunal (memiliki komunitas) dan lebih menyukai mobil yang memiliki kapasitas besar dan multiguna.

Situs jual beli mobil OLX (tangkapan layar OLX)

Harga Jual Mobil Stabil

Kendati mengalami penurunan jumlah permintaan. Harga jual dari merek-merek mobil yang ada di platform OLX cukup stabil dan tidak mengalami perubahan signifikan. 

Setidaknya untuk beberapa tipe kendaraan, harga jual mobil menurun sekitar 5 persen dari rata-rata penawaran di OLX. Demikian juga untuk mobil-mobil bekas, nilai jual relatif stabil pada kisaran harga Rp146 juta, dengan tipe kendaraan MPV yang masih jadi primadona. 

"Pandemi ini memang banyak memukul kelas menengah sehingga memang tipe mobil keluarga pilihan kelas menengahlah yang mengalami penurunan permintaan cukup signifikan," jelasnya.

Secara signifikan, merek-merek mobil seperti Toyota Avanza, Suzuki Ertiga dan Daihatsu Xenia mengalami penurunan permintaan sekitar 50-60 persen hingga minggu pertama bulan Ramadan 2020. Begitu juga dengan angka permintaan mobil-mobil mewah, seperti Toyota Fortuner, Toyota Alphard dan Mitsubishi Pajero Sport hanya mengalami penurunan sekitar 30 persen.

Tren penurunan ini juga berdampak pada jumlah ketersediaan unit kendaraan yang dimiliki dealer mobil. "Data ini memperlihatkan bagaimana di situasi pandemi dealer berusaha mengurangi penambahan mobil bekas dagangannya mengingat menurunnya daya beli masyarakat serta adanya berbagai kebijakan pembatasan mobilitas yang diterapkan pemerintah saat ini," tuturnya.

Meski demikian, lanjut dia, penawaran harga rata-rata baik dari dealer mobil terbilang cukup stabil. Beberapa unit dan tipe mobil masih ditawarkan dengan kisaran harga Rp249 juta dan Rp121 juta untuk mobil bekas. 

"Kondisi ini bisa dimaklumi di tengah situasi pandemi saat ini. Namun kami yakin, segera setelah situasi membaik, industri mobil di Indonesia, termasuk pasar mobil bekas, juga akan berangsur pulih dan akan kembali memberikan kontribusi besar kepada perekonomian Indonesia," tuturnya.