Bagikan:

JAKARTA - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu Herwan Antoni menyebut angka kematian akibat COVID-19 di Bengkulu meningkat, dalam sepekan terakhir tercatat rata-rata dua orang setiap harinya meninggal karena terpapar COVID-19.

"Jika dirata-ratakan dalam seminggu terakhir angka kematian dua orang per harinya. Sebelumnya kasus kematian itu dua orang dalam satu minggu," kata Herwan, di Bengkulu, dilansir Antara, Minggu, 27 Juni.

Herwan menambahkan, angka kematian tertinggi tercatat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus Bengkulu, mengingat rumah sakit ini memang dikhususkan merawat pasien konfirmasi positif dengan gejala sedang hingga berat.

Sebanyak 90 persen dari pasien positif COVID-19 yang meninggal tersebut dari kalangan lanjut usia dan memiliki riwayat penyakit penyerta yang sudah kronis, seperti jantung, diabetes, dan hipertensi.

"Rata-rata umur pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia itu di atas 50 tahun," ujar Herwan pula.

Secara keseluruhan, total kasus meninggal dunia akibat COVID-19 di Bengkulu saat ini sebanyak 204 kasus atau sekitar 2,10 persen dari total kasus konfirmasi positif.

Angka kematian akibat COVID-19 di Bengkulu memang berada di bawah angka kematian nasional yakni 2,7 persen. Meski begitu, tren angka kematian di Bengkulu terus menunjukkan peningkatan.

"Hari ini ada penambahan dua kasus meninggal dunia. Satu merupakan kasus yang ditemukan di Kota Bengkulu dan satu lagi di Kabupaten Bengkulu Tengah," kata Herwan pula.

Peningkatan jumlah kasus meninggal dunia ini, juga diiringi dengan peningkatan jumlah kasus konfirmasi positif. Hingga hari ini tercatat total sudah 9.730 orang di Bengkulu terpapar COVID-19. Dari jumlah tersebut, 8.360 orang dinyatakan sembuh, 204 orang meninggal, sehingga kasus aktif tersisa sebanyak 1.166 orang.

Hari ini, Sabtu (26/6), Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan COVID-19 Bengkulu mencatat penambahan sebanyak 109 kasus positif.

Herwan menyebut Pemerintah Provinsi Bengkulu akan mengevaluasi sejumlah kebijakan kegiatan sosial kemasyarakatan seperti penyelenggaraan pesta pernikahan untuk memutus rantai penularan COVID-19.

Kemudian, Pemprov Bengkulu juga meminta pemerintah daerah kabupaten dan kota memperketat pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro dan meningkatan jumlah cakupan vaksinasi.