Bagikan:

JAKARTA - Kasus konfirmasi positif terpapar COVID-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu 26 Juni kembali memecahkan rekor baru dengan penambahan sebanyak 492 kasus, setelah pada Jumat 25 Juni bertambah 412 kasus atau tertinggi sejak pandemi.

Antara melaporkan, data Satuan Tugas Penanggulangan COVID-19 Bantul di laman media sosial Pemkab Bantul, menyatakan dengan penambahan tersebut, maka total kasus positif menjadi 19.444 orang, melonjak dibanding jumlah sebelumnya sebanyak 18.952 orang.

Tambahan 492 kasus baru itu terbanyak dari Kecamatan Sewon 128 orang, disusul Banguntapan 65 orang, kemudian Sedayu 43 orang, dan Dlingo 41 orang, Jetis 36 orang, Kasihan 31 orang, Pundong 30 orang, dan Kretek 22 orang.

Selanjutnya dari Pandak 21 orang, Pleret 21 orang, Bantul 17 orang, Imogiri juga 17 orang, serta Srandakan 12 orang, sisanya dari Sanden tiga orang, dan Bambanglipuro tiga orang, serta Piyungan dua orang.

Meski demikian dalam periode tersebut terdapat pasien COVID-19 sembuh sebanyak 114 orang, sehingga total kasus pulih dari corona di Bantul secara akumulasi menjadi 15.070 orang.

Sedangkan kasus konfirmasi COVID-19 yang meninggal dunia bertambah empat orang, dari Bambanglipuro, Jetis, Pandak, dan Banguntapan, sehingga total kasus kematian di Bantul menjadi 454 orang.

Dengan perkembangan kasus COVID-19 dalam 24 jam terakhir itu, maka jumlah pasien konfirmasi positif yang masih isolasi dan karantina di selter maupun rumah sakit per hari Sabtu sebanyak 3.920 orang.

Sementara Bupati Bantul Abdul Halim Muslih tak henti-hentinya mengajak masyarakat Bantul untuk mematuhi kebijakan PPKM Mikro, dan disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M, karena itu menjadi kunci keberhasilan dalam melakukan penanggulangan pandemi COVID-19.

"Intinya adalah kesadaran bahwa ini kepentingan kita bersama, bukan kepentingan pemerintah saja, karenanya antara pemerintah dengan rakyat harus bersatu, bergotong-royong bersama-sama melakukan perlawanan terhadap pandemi COVID-19," katanya.