YOGYAKARTA - Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah kembali menunjukkan aktivitasnya. Sabtu 26 Juni pagi Gunung Merapi dilaporkan mengeluarkan awan panas.
"Awan panas guguran #Merapi tanggal 26 Juni 2021 pukul 6.46 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 25 mm dan durasi 78 detik. Jarak luncur 800 m ke tenggara," begitu dicuitkan akun twitter @BPPTKG. Inilah akun resmi yang dimiliki oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi.
Lembaga ini secara teratur melaporkan dan mengabarkan perkembangan yang terjadi pada Gunung Merapi. Seperti yang terjadi Sabtu 26 Juni pagi tadi juga tak luput dari amatan mereka.
Sementara itu pada Jumat, 25 Juni diwartakan Antara juga terjadi semburan abu yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dilanda hujan abu akibat terjadinya guguran awan panas Gunung Merapi yang terjadi pada Jumat pukul 04.43 WIB, dengan jarak luncur berkisar tiga kilometer ke arah tenggara.
"Pagi ini abu vulkanis tipis terpantau turun di permukiman warga lereng Merapi, yakni di Dusun Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul, dan Dusun Srunen di Kelurahan Glagaharjo, Kapanewon (Kecamatan) Cangkringan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan.
Menurut dia, hujan abu juga terjadi di lereng Gunung Merapi sisi tengah, yakni di Dusun Ngrangkah dan Dusun Plosokerep, Kelurahan Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan.
"Sedangkan di wilayah lereng barat Merapi, hujan abu terpantau di Dusun Turgo, Kelurahan Purwobinangun, Kecamatan Pakem," katanya.
Ia mengatakan, meskipun terjadi hujan abu di beberapa wilayah lereng Gunung Merapi tersebut, tidak sampai menimbulkan kepanikan di masyarakat setempat. "Warga di wilayah-wilayah tersebut tetap tenang dan terus bersiaga. Kondisi tetap aman terkendali dan warga tetap beraktivitas seperti biasa," katanya.
BACA JUGA:
Makwan mengatakan, terjadi tiga kali awan panas guguran di Gunung Merapi yang berada di perbatasan Kabupaten Sleman, DIY dan Jawa Tengah.
"Guguran terjadi pada 25 Juni 2021 pukul 04.43 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 MM dan durasi 61, 132, dan 245 detik. Jarak luncur maksimal tiga kilometer ke arah tenggara, teramati kolom asap setinggi lebih kurang 1.000 meter di atas puncak Merapi," katanya.
Menurut beberapa warga yang tinggal di sekitar Gunung Merapi aktivitas yang terjadi pada Gunung Merapi pada Sabtu pagi ini masih terbilang wajar. "Ya biasakah namanya juga gunung merapi aktif. Muntahanlava masih terbilang wajar, kalau besar biasanya sudah heboh," kata salah seorang warga yang bermukim tak jauh dari Gunung Merapi dihubungi VOI pada Sabtu 26 Juni siang.