Pemprov DKI Mulai Angkut Jenazah COVID-19 Pakai Truk, Alasannya Ambulans Sudah Kewalahan
ILUSTRASI/VOI (DIAH AYU)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Edi Sumantri mengaku Pemprov DKI mulai menggunakan truk untuk mengangkut jenazah COVID-19 di Ibu Kota. Hal ini disebabkan melonjaknya kasus baru dan kasus COVID-19 meninggal saat ini.

"Dinas Pemakaman tidak sanggup nguburin, sudah capek semuanya ini baru jam 6 doang sudah 146 jenazah sisanya masih ditaruh. Hari ini akan diangkat karena ambulans tidak mungkin lagi, dengan truk berkapasitas delapan peti mati," kata Edi dalam rapat bersama Komisi C DPRD DKI, Rabu, 23 Juni.

Banyaknya jenazah COVID-19 di Jakarta, diakui Edi, membuat anggaran penanganan COVID-19 Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI membengak. Serapan anggaran belanja tidak terduga (BTT) Dinas mencapai Rp13,02 miliar.

Anggaran tersebut digunakan untuk pengadaan peti jenazah, baju alat pelindung diri atau APBD senilai Rp4,63 miliar, penyaluran insentif bulan Januari hingga Maret 2021 mencapai Rp5,22 miliar dan pengadaan peti jenazah, masker sarung tangan karet senilai Rp3,16 miliar.

“Makanya ini akan bertambah lagi untuk biaya peti dan lain-lain,” tegasnya.

Hari ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau kesiapan tempat pemakaman umum (TPU) khusus COVID-19 di Rorotan, Jakarta Utara. Saat peninjauan, Anies sempat bertemu dengan keluarga yang ditinggalkan oleh kerabat dan sedang dimakamkan di TPU Rorotan. Anies melihat kesedihan para keluarga tidak terbendung. 

Terlebih, mereka dilarang untuk mendekati makam saat proses penguburan. Mereka hanya diperkenankan melihat pemakaman dari jarak jauh.

"Jadi, teman-teman semua, lihat warga Jakarta, lihat ini, kondisi yang berat bagi keluarga. Mereka yang harus mengantarkan sanak saudara ke pemakaman ini ada batasannya dan mereka tak bisa masuk lagi," kata Anies.