Bagikan:

LEBAK - Seorang warga Kabupaten Lebak, Banten terluka akibat diserang babi hutan. Beruntung masyarakat dapat menyelamatkan korban.

"Warga yang menjadi korban keganasan babi itu diketahui bernama Ujang (40)," kata Kasman, seorang warga Desa Haur Gajruk Kabupaten Lebak dikutip Antara, Rabu, 16 Juni.

Babi hutan menyerang korban yang tengah mencangkul di areal persawahan. Diduga binatang itu kelaparan, sebab tempat habitatnya terganggu kegiatan manusia.

Saat ini, kata dia, populasi babi hutan kesulitan untuk mencari pakan dari berbagai jenis tumbuhan maupun binatang kecil. 

Beruntung, korban Ujang bisa diselamatkan dari serangan babi hutan itu. Korban mengalami luka di bagian punggung akibat gigitan babi hutan.

"Kami melarikan korban ke Puskesmas Cipanas untuk mendapatkan pengobatan medis," katanya.

Begitu juga Udin (60) seorang warga Rangkasbitung yang mengaku dirinya kini tidak berani pergi ke kebun. Dia khawatir diserang babi hutan dan monyet.

Sebab, kata dia, kebunnya yang berada di kawasan hutan Kadu Guling Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak kerapkali didatangi binatang tersebut.

Bahkan, kawanan monyet dan babi hutan itu datang bergerombol sore hari dan pernah diserangnya, namun beruntung ditolong warga setempat.

Selain itu juga binatang tersebut merusak tanaman pisang, singkong dan pepaya.

"Kami jika ke kebun harus pergi pagi dengan menanam tanaman keras, seperti jati, albasia dan mahoni, sehingga tidak mudah dirusak binatang itu," katanya.

Sementara itu, sejumlah aktivis lingkungan Kabupaten Lebak mengatakan penyerangan babi hutan maupun monyet karena habitatnya mengalami kerusakan akibat pesatnya pembangunan juga mereka terganggu oleh kegiatan manusia.

Apalagi, kata dia, pembangunan nasional di Kabupaten Lebak begitu pesat adanya pembangunan Waduk Karian, Jalan Tol Serang- Panimbang dan berkembangnya kawasan pemukiman.

"Kami berharap populasi binatang itu bisa ditempatkan di kawasan tertentu agar mereka berkembang dan menyerang warga maupun merusak tanaman," kata Husen aktivis warga Lebak.