JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah pada perdagangan Kamis 14 Mei. Rupiah ditutup melemah 20 poin atau 0,13 persen ke level Rp14.885 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra sebelumnya mengatakan, sentimen negatif masih membayangi pergerakan pasar. Hal itu setelah Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell, mengungkapkan pandangannya bahwa perekonomian masih bisa memburuk ke depannya dan memerlukan stimulus tambahan.
Selain itu Powell juga menepis dukungan the Fed terhadap suku bunga negatif. Alhasil rupiah melemah terhadap dolar AS, namun tekanan terhadap rupiah mungkin tidak besar karena banyak investor masih yakin dengan perekonomian Indonesia terbukti dengan tingginya minat terhadap surat utang negara (SUN).
Sore ini, mayoritas mata uang di Asia melemah di hadapan dolar AS. Pelemahan tertinggi dialami peso Filipina yang melemah 0,38 persen, disusul won Korea Selatan yang melemah 0,34 persen.
Kemudian ringgit Malaysia melemah 0,24 persen, rupee India melemah 0,13 persen, dolar Taiwan melemah 0,07 persen, dan baht Thailand melemah 0,02 persen.
Dolar Hongkong menjadi mata uang Asia yang mampu menguat di hadapan dolar AS dengan penguatan 0,01 persen.