Bagikan:

JAKARTA – Kebiasaan berolahraga di ruas jalan yang sudah terportal di kawasan Banjir Kanal Timur (BKT) yang biasanya aman dan nyaman ternyata menjadi petaka bagi Mulyadi Marjuki warga Kavling DKI, Duren Sawit Jakarta. Ia meregang nyawa setelah terjadi kecelakaan dengan tertabrak kendaraan operasional Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta pada Kamis, 3 Juni.

Peristiwa ini terjadi di jalan dekat pintu air Banjir kanal Timur, Duren Sawit. Pria kelahiran 21 Oktober 1952 itu tertabrak dan masuk kolong mobil Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta bernomor polisi B 9404 PMA yang akan menyiram pepohonan di sepanjang ruas jalan sungai tersebut pada Kamis pagi, 3 Juni.

Sang supir kendaraan bernama M. Nuropik tidak mengetahui kalau di belakang kendaraannya ada pejalan kaki yang sedang berolahraga. “Sebelum saya jalankan kendaraan saya mundur, saya lihat jalanan kosong, tidak ada orang sama sekali. Ia pun membawa mobilnya jalan mundur untuk memulai menyiram air ke pepohonan dari ujung jalan,” ujarnya. 

“Itu jalannya turunan, bisa jadi jadi saat ia melihat ke belakang terlihat kosong, padahal saat turunan itu ada yang orang yang berolahraga jalan kaki,” ujar Andri tetangga korban yang menyaksikan olah TKP. “Pandangan sang supir yang mengandalkan kaca spion jadi terbatas,” tambahnya.

Polisi mengecek ke tempat kejadian perkara (TKP) setelah mendaoat kabar soal kecelakaan ini. Istimewa)
Polisi mengecek ke tempat kejadian perkara (TKP) setelah mendapat kabar soal kecelakaan ini. (Istimewa)

Tak jauh dari pintu air, di turunan jalan tiba-tiba ia merasakan benturan dari belakang mobilnya dan laju kendaraannya seperti mengenai sesuatu. Ia segera menghentikan kendaraan operasional tersebut. “Saya dan kenek saya turun dari mobil dan melihat di depan mobil kami sudah ada orang mengerang kesakitan, tapi masih sadar.  Lalu saya bawa ke Puskesmas terdekat dengan mobil tersebut,” tambahnya.

Sesampai di puskemas, pria yang tinggal tak jauh dari lokasi tersebut dinyatakan sudah meninggal. Polisi yang mendengar kabar dari masyarakat atas peristiwa tersebut pun langsung mendatangi rumah korban dan mencari tahu penyebab kematiannya. Supir dan keneknya yang ada di rumah korban diminta menunjukan lokasi kejadian dan kronologisnya.

“Benar, telah terjadi kecelakaan antara pejalan kaki sama kendaraan Dinas Pertamanan DKI pukul 08.30 WIB,” ujar M Ali Petugas dari kepolisan Laka Lantas Wilayah Jakarta Timur. Selanjutnya supir, kenek dan kendaraan yang memakan korban tersebut diamankan di kantor polisi Kebon Nanas, Kali malang Jakarta Timur.

Jenazah korban dibawa pihak keluarga langsung ke pemakaman keluarga di Kutoarjo, Jawa Tengah. Pihak Dinas Pertamanan bertanggungjawab atas kejadian ini. “Segala keperluan korban dari rumah ke pemakaman kami fasilitasi,” ujar Syafril sebagai atasan supir kendaaraan Dinas Pertamanan tersebut.

“Kami pun berharap kiranya masalah ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan,” tambahnya. Namun dari pihak keluarga masih belum menjanjikan apa-apa terkait permitaan damai  tersebut. “Kami masih dalam suasana duka, dan berfokus untuk pemakaman lebih dulu,” ujar Uha Suliha sebagai keluarga dekat korban saat ditanya soal kecelakaan ini.