916 ODGJ dan Penyandang Disabilitas di Surabaya Divaksin COVID-19, Tersisa 8 Ribu Orang Tunggu Giliran
ILUSTRASI/ANTARA

Bagikan:

SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah melakukan vaksinasi terhadap penyandang disabilitas, dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Total ada 916 orang, terdiri dari 481 orang disabilitas dan 435 ODGJ. 

"Meski telah memvaksin disabilitas dan 916 orang ODGJ Kamis kemarin, maka vaksinasi ini tetap akan terus dilanjutkan sampai hari ini," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita, Jumat, 4 Juni.

Febria mengatakan vaksinasi terhadap disabilitas dan ODGJ masih belum mencapai target total 9.065 orang. Rinciannya 5.394 orang disabilitas dan 3.671 ODGJ. Artinya masih tersisa 8.149 orang belum disuntik vaksin. 

"Sehingga saat ini vaksinasi kepada mereka terus dilanjutkan. Terus kami kebut, karena masih banyak," ujarnya.

Menurut Febria, vaksinasi terhadap penyandang disabilitas itu dilakukan di puskesmas terdekat, sesuai dengan wilayah mereka masing-masing. Sedangkan khusus untuk pasien ODGJ, petugas puskesmas mendatangi lokasi pasien di Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) untuk memberikan vaksin."Jadi, datanya dari Dinas Sosial lalu kita lakukan vaksinasi. Tapi kami lebih khususkan kepada ODGJ yang usianya sudah di atas 18 tahun," katanya.

Karena itu, Febria meminta kerjasama dan dukungannya kepada seluruh peserta vaksin tahap III ini. Ia berharap mereka tidak menolak dan menunda pelaksanaan vaksinasi ini. Sebab, vaksin tersebut penting dilakukan agar masyarakat memiliki antibodi sehingga tidak mudah terpapar COVID-19.

"Mohon kerjasamanya kepada seluruh peserta vaksin tahap III. Tidak perlu cemas dan khawatir, semua ini kita lakukan agar kota kita terbebas dari pandemi COVID-19 dan warga sehat," katanya.

Berdasarkan data kumulatif cakupan vaksinasi COVID-19 mencapai 1,1 juta jiwa di Kota Pahlawan per Rabu, 2 Juni 2021. Rinciannya, 91.476 orang dari Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK), kemudian 623.140 pelayanan publik serta 398.537 orang lanjut usia (lansia).

"Sisanya adalah masyarakat rentan. Ke depan, kita akan terus lakukan percepatan vaksinasi ini supaya seluruh masyarakat mendapatkan vaksin secara bertahap, sekali lagi mohon kerjasamanya," ujarnya.