JAKARTA - Ledakan terjadi di kawasan Monumen Nasional (Monas), pagi tadi. Dua orang jadi korban, Serka Fajar sama Praka Gunawan, yang mengalami luka di bagian tangan dan paha. Keduanya dibawa ke RS Gatot Subroto untuk mendapatkan perawatan.
Ledakan ini disaksikan petugas kebersihan di kawasan Monas, Rifan, yang diceritakan kembali kepada VOI, Selasa 3 Desember.
Rifan ingat betul peristiwa itu. Ketika ledakan terjadi, dia sedang menyapu daun yang berguguran di kompleks Monas. Saat melaksanakan tugasnya itu, tiba-tiba terdengar suara dentuman keras.
Telinganya berdengung setelah ledakan. Sebab jarak dirinya dengan lokasi kejadian cukup dekat, hanya sekitar 20 meter.
Yang pertama kali dilakukannya adalah tiarap di tanah. Kemudian, barulah menoleh mencari arah lokasi kejadian.
Pemandangan yang pertama kali dilihat, asap putih memenuhi sela-sela pepohonan. Meski rasa takut sempat menyelimuti perasaanya, rasa penasaran tak dapat tertahan. Dia bangun dari tiarapnya, sementara langkah kakinya bergerak mendekati lokasi kejadian.
"Iya, asap banyak tuh sampai ke atas. Warnanya (asap) putih, agak putih," kata Rifan.
Tak hanya melihat asap mengepul, dari tempatnya berdiri, pemandangan memilukan dilihat mata kepalanya. Seseorang terlentang di tanah dengan kondisi penuh darah. Dia melihat jari tangan orang itu tampak tak utuh. Belakangan, orang itu diketahui seorang TNI yang sedang olahraga.
Beberapa saat kemudian, rekan korban datang mengendarai motor. Dia mengamati kondisi temannya itu dan mencari bala bantuan.
Beberapa menit berlalu, pandangan Rifan teralih dengan suara sirine ambulans, yang kemudian para petugas medis langsung menghampiri untuk memberikan pertolongan dan membawa korban ke rumah sakit.
Pejabat terkait langsung melakukan konferensi pers di lokasi. Konferensi pers dilakukan Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono. Mereka mengatakan, ledakan yang terjadi di kawasan Monumen Nasional (Monas) bukan berasal dari bom, melainkan granat asap.
Pangdam Jayakarta Mayjen TNI Eko Margiyono menjelaskan ada dua korban dalam peristiwa ini. Yaitu, Serka Fajar yang luka parah di tanan kiri dan Praka Gunawan yang luka bagian paha. Keduanya sudah dievakuasi ke RSPAD untuk mendapat perawatan serius.
"Ini bukan hal luar biasa," kata Eko Margiyono.