Bagikan:

JAKARTA - Putra Amien Rais, Hanafi Rais mundur dari jabatannya sebagai Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI dan pengurus partai. Pengunduran diri ini disampaikannya melalui sebuah surat yang ditandatangani di atas materai Rp6.000.

"Bersama surat ini saya menyatakan mengundurkan diri dari kepengurusan DPP PAN 2020-2025, dari Ketua Fraksi PAN DPR RI, dan dari anggota DPR RI Fraksi PAN 2019-2024," kata Hanafi dalam surat yang ditandatangani pada Selasa, 5 April tersebut.

Dalam surat itu, Hanafi tampaknya kecewa dengan penyelenggaraan Kongres V PAN di Kendari beberapa waktu lalu. Sebab, dirinya menilai partainya telah melewatkan kesempatan untuk memperbaiki internal partai melalui acara tersebut karena kericuhan yang terjadi.

"Saya menilai PAN melewatkan momentum di atas untuk memperbaiki diri lebih bijaksana dalam berorganisasi dan bersikap," ungkapnya.

Ketua DPW PAN Sulawesi Barat Asri Anas membenarkan pengunduran diri yang dilakukan oleh Hanafi melalui surat tersebut.

"Saya sudah konfirmasi sama Hanafi. Benar, beliau mundur seperti di surat," kata Asri saat dihubungi.

Sementara Sekjen PAN Eddy Soeparno mengaku, sekretariat partainya belum menerima surat pengunduran diri tersebut. "Saya belum mendengarnya dan belum juga menerima surat yang beredar," ungkapnya.

Jika nantinya Hanafi menyerahkan surat pengunduran diri tersebut, Eddy memastikan tak akan ada masalah. Sebab, partainya selalu menghormati keputusan dan sikap yang diambil oleh tiap kadernya. 

"Kami menghormati sikap dan keputusan setiap kader PAN dalam membaktikan dirinya kepada partai dan masyarakat baik di dalam struktur partai maupun di luar," kata dia.

Buntut Konflik Usai Kongres PAN

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin menilai pengunduran diri Hanafi itu secara jelas merupakan bagian dari konflik usai Kongres V PAN di Kendari. Dia menilai, mundurnya Hanafi adalah sebuah langkah yang wajar dilaksanakan mengingat saat ini Amien Rais, ayah Hanafi, telah disingkarkan dari PAN.

"Hal yang wajar jika Hanafi mundur. Karena Hanafi Rais punya pilihan dan pilihan tersebut tentu ingin mengikuti langkah ayahnya yang dibuang dan disingkarkan Zulhas di PAN," kata Ujang.

Dia juga menilai, Hanafi kini sudah tak nyaman lagi di PAN. Sehingga mundur adalah pilihan yang rasional. Selain karena tak nyaman, Hanafi juga kini memberikan dukungan moral pada Amien Rais yang kini tersingkir dari partai tersebut.

"(Hanafi) memberikan dukungan moral pada ayahnya. Karena harusnya ayahnya lah yang harusnya mendapat posisi terhormat di PAN. Bukan malah disingkirkan oleh Zulhas," ungkapnya.

Diketahui, pada bulan Februari yang lalu PAN mengadakan kongres dan hasilnya, Zulkifli Hasan kembali terpilih sebagai Ketua Umum PAN periode 2020-2025. 

Hanya saja, kongres itu tercoreng karena dua kubu pendukung calon ketua Mulfachri Harahap dan Zulkifli Hasan malah terlibat keributan hingga saling lempar bangku saat skorsing rapat pleno. 

Setelah kongres usai dan kepengurusan PAN diumumkan, tak ada nama Amien Rais yang merupakan pendiri sekaligus ketua umum pertama di partai ini. Posisi Amien sebagai ketua dewan kehormatan juga digantikan oleh Sutrisno Bachir.