Bagikan:

JAKARTA - Pagi tadi, Jakarta digegerkan dengan ledakan di kawasan Monumen Nasional (Monas). Dampaknya, dua tentara terluka di bagian tangan dan pahanya. Meski polisi menyebut jika ledakan berasal dari granat asap, hingga saat ini belum diketahui asal muasalnya.

Berbagai dugaan muncul, mulai dari granat asap yang dilempar hingga memang berada di lokasi dan akhinya ditemukan. Hanya saja, belum ada keterangan terkait hal tersebut.

Munculnya dugaan bukan tanpa alasan. Lokasi yang hanya berjarak sekitar 4 meter jadi alasan. Namun untuk membuktikan membutuhkan waktu cukup panjang.

Untuk mengusut tuntas insiden tersebut, tim dari Penjinak Bom (Jibom), Inafis dan Laboratorium Forensik (Labfor) langsung menggelar olah tempat kejadian perkara. Tujuannya, mencari sisa-sisa ledakan dan petunjuk baru.

Terlihat sejumlah petugas dengan pakaian serba hitam dan bersenjata lengkap berada di lokasi kejadian. Beberapa diantaranya, terus mengarahkan pandangannya ke tanah. Yang pasti, mencari apapun hal-hal yang berkaitan dengan ledakan.

Kerut di wajah terlihat jelas, beberapa petugas dengan teliti menyisir loaksi kejadian. Bercak darah masih terlihat. Namun, sisa-sisa dari granat asap tak lagi nampak.

Meski demikian, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy sempat mengatakan jika granat asap itu bisa dipegang oleh satuan mana saja. Hal itu terucap ketika disinggung mengenai adakah peningkatkan keamanan di ring 1 usai terjadi ledakan tersebut.

"Granat asap itu kan bisa dipegang siapa saja seperti (Satuan) Dalmas (Pengendali Masyarakat) seperti itu," ucapnya.