Bagikan:

JAKARTA - Polres Solo dikabarkan membubarkan aksi bela Palestina dengan melepaskan tembakan. Hal ini dibagikan Masitoh Januar Ali dalam unggahan laman media sosialnya, Facebook. 

Pada narasi unggahan, yang bersangkutan menulis, “Gaak panteesss…Digajih pake uang Rakyat kok kerjanya nakut2in Rakyat coba cari sensasi itu yg kreatif dikit napa.." Bahkan, si pengunggah juga menyeret nama Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang telah menginstruksikan agar kota yang dipimpin terbebas dari aksi demonstrasi.

"Karena Gibran sdh bilang..akan copot semuanya pimpinan kepolisian di Solo jika selama dia jadi walikota ada yg lakukan aksi demo. Gibran haramkan aksi demo apapun di Solo.” 

turnbackhoaks

Benar demikian? Mari kita cek!

Faktanya, suara yang yang dilepaskan polisi bukan tembakan melainkan suara petugas kepolisian memukul tameng atau shield yang dibawa. 

"Untuk membubarkan massa polisi membuat suara-suara seperti knalpot motor yang digas berulang kali sampai akhirnya peserta aksi yang dilakukan pada Jumat 21 Mei 2021 mundur ke arah barat," demikian penjelasan turnbackhoaks dikutip Rabu, 25 Mei. 

Kapolres Solo Kombes Ade Safri Simanjuntak saat dikonfirmasi pun sudah membantah. Tidak ada tembakan yang dilepaskan polisi untuk membubarkan massa aksi.

“Itu sudah teknis operasional. Intinya tidak ada penembakan dalam pembubaran kerumunan melanggar prokes kemarin. Mau tembakan ke atas dan seterusnya, semuanya tidak ada tembakan,” tegasnya.

Aksi itu dibubarkan oleh aparat kepolisian karena dinilai mengabaikan protokol kesehatan dan berpotensi menyebarkan COVID-19.

Dengan demikian, klaim suara seperti tembakan di postingan video Facebook adalah tembakan dari polisi untuk membubarkan massa aksi bela Palestina di Solo tidak benar. Suara tersebut bersumber dari petugas kepolisian yang memukul tameng dan suara knalpot motor yang digas berulang-ulang. 

"Hal tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan," demikian turnbackhoaks.