Ganjar Pranowo Benarkan Sempat Ada Peningkatan Kasus COVID-19 di Masa Mudik Lebaran
Ganjar Pranowo akui ada peningkatan COVID-19 di masa mudik lebaran lalu. (Instagram.com/ganjar_pranowo)

Bagikan:

JAKARTA – Peningkatan jumlah orang yang bermigrasi ke Jawa Tengah di masa mudik lebaran lalu, ternyata menambah jumlah pasien COVID-19. Data peningkatan ini terlihat sejak tanggal 17 Mei. Begitu dikemukakan oleh Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah.

“Kalau melihat data penambahan kasus COVID-19 saya melihat data yang keluar dari 1 Mei hingga 23 Mei. Terlihat ada tren peningkatan kasus baru secara harian mulai 17 Mei. Ini akibat libur lebaran datanya tinggi (meningkat) dari 17, 18 dan puncaknya di 19 Mei,” katanya kepada VOI melalui wawacara jarak jauh pada Senin, 24 Mei.

Data ini, kata Ganjar sempat turun di tanggal 20 Mei. Namun, terjadi lagi peningkatan di tanggal 21 Mei. Yang mengembirakan setelah itu 22 Mei sampai 23 Mei data penambahan yang terpapar COVID-19 kembali menurun.

Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo terus sosialisasi prokes pada masyarakat. (Tangkapan gambar dari https://corona.jatengprov.go.id/)

Situasi ini lanjut Ganjar, memang seperti yang diperkirakan sebelumnya. Karena terjadi peningkatan orang yang datang ke Jawa Tengah, terjadi pula meningkatan jumlah pasien yang terpapar COVID-19.

Dan yang juga menjadi perhatian adalah kasus di kota Kudus. Pasien yang terkena COVID-19 di rumah sakit di daerah itu terjadi peningkatan. Ditambah lagi ada warga yang menggelar hajatan dengan mengundang artis dangdut Dewi Perssik. Makin mencuat berita tentang kerumunan di kancah nasional. Dan diakui oleh Ganjar Pranowo kalau persoalan ini menjadi perhatian serius dari dia. “Ya kalau ada artis yang terlibat ikut menjadi pemantik dan membuat heboh,” katanya.

Ada juga temuan baru COVID-19 asal India yang ditemukan di Cilacap. “Ada satu kapal yang membawa raw sugar. Awal kapalnya dari Filipina, seorang meninggal dunia dan belasan lannya dinyatakan positif COVID-19 dengan varian baru (COVID-19 asal India),” ungkapnya.

Ganjar Pranowo bersyukur di Jawa Tengah sudah tak ada daerah yang dikatagorikan sebagai zona merah, paling banter katagorinya oranye. Meski begitu dia tak kendor, tetap prokes dan melakukan edukasi kepada publik untuk selalu waspada agar sebaran COVID-19 bisa diminimalisir.