Hampir 1 Juta Kendaraan Diprediksi Masuk Jawa Tengah Ketika Mudik 2022 Dimulai
Ilustrasi sudut kota di Semarang (Photo by Muhamad Guntur on Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Riset dari Kementerian Perhubungan, sebanyak 900.000 kendaraan diperkirakan akan memasuki wilayah Jawa Tengah ketika arus mudik Lebaran 2022.

Mudik kali ini memang terasa lebih spesial. Pemerintah tak lagi melarang masyarakat melakukan mudik pada Lebaran tahun ini asalkan sudah vaksinasi dosis ketiga atau booster.

Buat yang baru melakukan vaksinasi dosis kedua, masih bisa mudik. Tapi syaratnya harus melengkapi hasil negatif COVID-19 tes antigen dalam kurun waktu 1x24 jam atau PCR 3x24 jam.

"Kurang lebih dari risetnya Kemenhub (Kementerian Perhubungan) segitu," kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo usai memantau pelaksanaan vaksinasi massal di Desa Jompo, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, Jateng, Jumat 1 Maret dilansir Antara.

Pemprov dan Polda Jawa Tengah sedang menyusun skenario untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik Lebaran 2022 tersebut dan dipastikan yang terbesar di Jateng.

Oleh karena itu pihaknya melakukan persiapan untuk menyambut masa mudik Lebaran 2022 tersebut, salah satunya dengan menggenjot pelaksanaan vaksinasi khususnya vaksin penguat.

"Kesehatannya kita lindungi, kita atur lalu lintasnya, kita akan komunikasi dengan titik-titik yang nanti akan menjadi titik keberangkatan, biasanya Jakarta, ada juga dari Jawa Timur dan Jawa Barat. Ya seperti tiga tahun yang lalu," kata Ganjar Pranowo.

Sebelumnya Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan saat ini diprediksikan daerah tujuan terbanyak mudik adalah ke Jawa Tengah, yaitu sebesar 26,8 persen atau 21,3 juta orang.

"Dari hasil penelitian Badan Litbang Perhubungan, daerah tujuan terbesar yaitu ke Jawa Tengah dari berbagai provinsi terutama dari Jawa Timur dan Jabodetabek,” kata Budi dalam Rapat Kesiapan Jalur Mudik Angkutan Lebaran Tahun 2022 (1443 H) Wilayah Jawa Tengah yang digelar di Banyumas, pada Sabtu (26/3).

Dirjen Budi menyampaikan berdasarkan hasil penelitian tersebut juga diperoleh data, selain ke Jawa Tengah, potensi pergerakan masyarakat terbesar selanjutnya yaitu ke Jawa Timur dan Jawa Barat.