Atasi Pandemi Global, Presiden Jokowi Usul Produksi Vaksin Dilipatgandakan
Presiden Jokowi (YouTube Sekretariat Presiden)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong pemerataan vaksin sebagai langkah nyata dalam mengatasi kesenjangan global atas vaksin COVID-19.

“Kita harus melakukan langkah-langkah nyata yaitu dalam jangka pendek kita harus mendorong ini lebih kuat lagi dosis sharing melalui skema covac facility," ujar Jokowi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kesehatan Global yang dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu, 22 Mei.

"Ini merupakan bentuk solidaritas yang harus didorong dan dilipatgandakan. Khususnya dalam mengatasi masalah rintangan suplai,” sambungnya.

Sementara dalam jangka menengah dan panjang, menurut Jokowi, langkah yang perlu dilakukan adalah memperbanyak atau melipatgandakan produksi vaksin COVID-19 guna memenuhi kebutuhan global.  

“Dalam jangka menengah dan panjang kita harus melipatgandakan produksi vaksin untuk memenuhi kebutuhan global dan membangun ketahanan kesehatan. Untuk itu diperlukan peningkatan kapasitas produksi secara kolektif melalui alih teknologi dan investasi,” jelasnya.

Dia pun ingin agar negara anggota G20 memberikan dukungan untuk memastikan semua negara dapat mengakses vaksin COVID-19. 

“Karena itu negara anggota G20 harus memberikan dukungan bagi peningkatan produksi dan kesetaraan akses vaksin bagi semua negara,” katanya.

Jokowi juga menilai suplai vaksin untuk negara berpenghasilan rendah dan negara berkembang masih belum maksimal. Sementara negara kaya sudah menerima begitu banyak dosis vaksin.

“Di saat beberapa negara telah mulai memvaksinasi kelompok berisiko rendah yaitu anak-anak dan usia pria, hanya 0,3 persen suplai vaksin untuk negara berpenghasilan rendah. Kesenjangan itu sangat nyata, ketika 83 persen dosis vaksin global sudah diterima negara kaya. Sementara negara berkembang hanya terima 17 persen untuk 47 persen populasi dunia,” paparnya.

Jokowi mengaku khawatir jika masalah kesenjangan vaksin ini tidak juga diselesaikan maka penuntasan pandemi COVID-19 akan semakin lama.

“Jika isu kapasitas produksi dan distribusi vaksin tidak segera ditangani, saya khawatir akan semakin lama kita dapat menyelesaikan pandemi ini,” tandasnya.