Tikus Jadi Masalah Baru di Tokyo Selama Pandemi COVID-19
Ilustrasi tikus (Image by Erich Röthlisberger from Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Pandemi COVID-19 memunculkan masalah baru di Jepang. Pasalnya seiring dengan berkurangnya aktivitas masyarakat di luar rumah, hewan-hewan seperti tikus justru dengan leluasa berkeliaran di jalanan kota. 

Diwartakan Reuters, tikus-tikus berkeliaran di jalanan dan gang-gang kawasan Kabukicho, Tokyo. Sebab daerah yang terkenal dengan banyaknya bar dan tempat hiburan malam itu telah sepi dari aktivitas, sejak pemerintah Kota Tokyo memberlakukan aturan physical distancing di masa tanggap darurat COVID-19.

"Restoran ditutup dan sampah-sampah kosong, lalu mereka (tikus) mencari makanan," kata pejabat Asosiasi Pemusnahan Tikus Tsutomu Tanikawa, Selasa, 28 April.

Menurut para ahli, kawanan tikus ini mulai berkeliaran dan keluar dari gorong-gorong pada malam hari. Tikus-tikus ini memperluas pencarian makanannya di jalan-jalan kota yang sepi, karena berkurangnya aktivitas manusia.

"Jumlah orang semakin sedikit, dan ketika tikus lapar, mereka menjadi kurang waspada terhadap manusia. Ini bukan hanya masalah Jepang, itu terjadi di seluruh dunia," tambahnya. 

Sebenarnya Pemerintah Jepang tidak memberlakukan aturan lockdown ketat seperti beberapa negara lainnya. Hanya saja Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe, menaikkan status untuk tujuh daerah di Jepang, termasuk Tokyo dalam kategori darurat pandemi COVID-19.

Hal tersebut memaksa warganya untuk tidak beraktivitas di luar rumah. Pejabat daerah juga memerintahkan agar bisnis di luar sektor penting yang berkaitan dengan penanganan COVID-19 untuk ditutup sementara waktu. 

"Kita perlu melihat ini (masalah tikus) lebih dalam untuk memahami situasi (COVID-19)," Pejabat kesehatan Kota Kitakyushu, Takao Koezuka.

Masalah tikus-tikus yang berkeliaran jalanan kota, juga menjadi perhatian khusus otoritas kesehatan Jepang. Sebab dikhawatirkan kawanan tikus itu dapat membawa penyakit. Sekali pun Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) belum menunjukkan bukti riil, bahwa hewan-hewan dapat menjadi pembawa virus corona.

Kekhawatiran tentang kawanan tikus yang berkeliaran juga menarik perhatian pedagang di Pasar Ikan Tsukiji, Tokyo. Sebab kondisi pasar yang sedang direnovasi bisa menjadi tempat bersarang tikus-tikus. 

Situasi ini juga dikhawatirkan akan merambah tempat-tempat lain, termasuk kawasan perbelanjaan elite di Ginza. Hal ini pula yang mencetuskan ide untuk operasi pembasmian hama dalam skala besar, agar menekan jumlah kawanan tikus.