JAKARTA - Berkurangnya aktivitas manusia selama pemberlakuan lockdown serta karantina mandiri selama pandemi COVID-19, membuat banyak kota-kota di dunia terlihat sepi. Tak adanya kegiatan manusia di luar rumah, membuat sekawanan binatang-binatang liar berkeliaran dengan bebasnya.
Di perfektur Nara, Jepang, sekelompok rusa tampak berkeliaran di jalan-jalan kota. Bahkan mereka memakan rumput yang ada di taman dekat area lampu merah hingga stasiun kereta api.
Kejadian ini terjadi karena, Nara Park mengalami penurunan jumlah turis hingga 80 persen akibat pandemi COVID-19. Objek wisata yang dulu ramai pun kini sepi melompong. Alhasil rusa-rusa yang mulai kekurangan makanan keluar dari taman dan menyambangi area publik.
Less tourists in Nara = less people feeding the deer in the parks 🌷🌱 Now they're venturing out into the city eating flowers and plants, per Fuji TV #coronavirus#新型コロナウイルス の影響で海外観光客の減少が続く奈良公園で、鹿せんべいをもらえなくなってしまったシカちゃん達 😢 pic.twitter.com/yUFWJ4S9sj
— Kurumi Mori (@rumireports) March 6, 2020
Hal yang sama juga terjadi di Amerika Serikat (AS). Sepinya aktivitas manusia membuat sekelompok kalkun berkeliaran dengan bebasnya di jalanan Oakland, California, AS.
Tak hanya unggas dan rakun yang menyambangi pemukiman penduduk, karena sepi dari aktivitas. Hewan liar seperti kambing hutan juga tampak menyambangi pemukiman penduduk di Eropa. Momen ini membuat warga Barcelona yang tengah mengurung diri di rumah berdecak kagum, melihat bagaimana hewan-hewan liar itu menyusuri jalan-jalan kota yang sepi.
Di San Felipe, Panama, banyak restoran dan bar yang ditutup. Selain itu, hampir tidak ada turis yang biasanya terlihat berjalan-jalan di sekitar pantai. Direktur Smithsonian Tropical Research Institute, Matt Larsen, mengatakan bahwa ia memerhatikan ada beberapa pengunjung baru di pantai dekat rumahnya tersebut.
"Ada tiga rakun, bermain-main tepat di tepi ombak. Saya sudah tinggal di sini enam tahun, dan itu adalah sesuatu yang belum pernah saya lihat sebelumnya," kata Larsen, seperti dikutip dari The Guardian.
Llandudno has had some unusual visitors! Mountain goats have been making the most of the town's quiet streets. 🐐https://t.co/YmdwweGEGO pic.twitter.com/1FQIlxBpms
— ITV Wales News (@ITVWales) March 31, 2020
Menurut ahli ekologi dari Universitas Massachusetts Amhers, Paige Warren, situasi karantina atau lockdown dapat mempengaruhi perilaku satwa liar dengan cara yang tidak terduga. Hewan-hewan liar yang hidup dekat pemukiman manusia akan jadi lebih aktif keluar seiring dengan menurunnya aktivitas manusia selama pandemi COVID-19.
"Saya tertarik pada apakah makhluk seperti coyote dan rubah mulai bertindak lebih berani di kota-kota Amerika," katanya.
Pada saat yang sama, lebih sedikit orang di jalanan yang bisa mengusir beberapa binatang katanya, terutama mengusir binatang-binatang yang hidup dari apa pun yang dimakan manusia atau yang dapat di hidup di tempat sampah. Akhirnya, pemandangan kota terlihat layaknya film Jurassic Park.
Perubahan itu mungkin akan perlahan, kata para peneliti. Rubah dan coyote akan lebih berani keluar dari tempat persembunyian mereka. Burung-burung juga akan berkeliaran, merumput, dan berburu padang rumput baru.
Narasi bahwa populasi satwa liar akan secara dramatis pulih dan merebut kembali kota-kota adalah sebuah fantasi. Namun fenomena tersebut bisa menjadi hiburan bagi mereka yang sudah mengisolasi diri selama berminggu-minggu.