Bagikan:

JAKARTA - Warga Desa Rengasjajar, Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Halimah (30) yang tengah hamil sembilan bulan terpaksa harus memanjat genting demi menghindari banjir bandang saat menerjang rumahnya.

"Saya manjat genting dibantu sama keluarga, karena banjirnya sudah sedada," ungkapnya saat ditemui di kediamannya, Rabu, dilansir Antara, 19 Mei.

Menjelang hari persalinannya, Halimah bersama beberapa warga lainnya tertahan sekitar dua jam di atas genting sembari menunggu genangan air dari Kali Cidangder berangsur surut.

Namun, Halimah bukan satu-satunya wanita hamil yang dievakuasi ke atas genting saat peristiwa banjir bandang berlangsung. Pasalnya, adik kandungnya yang juga tengah hamil lima bulan ikut dievakuasi ke atas genting.

“Yang lebih parah lagi adik saya yang hamil lima bulan. Pas naik ke atas genting, terpeleset dan jatuh ke bawah. Beruntung tidak membahayakan kondisinya dan jabang bayi yang dikandung,” ujar Halimah.

 

Seperti diketahui, peristiwa yang terjadi sekitar pukul 19.30 WIB pada Senin, 17 Mei itu disebabkan meluapnya Kali Cidangder. Luapan anak Sungai Cidurian tersebut membuat tanggul pembatas kali jebol, sehingga air masuk ke pemukiman.

Air sungai yang merendam permukiman setinggi dada orang dewasa kemudian berangsur surut hingga pukul 22.00 WIB.

Bupati Bogor, Ade Yasin mencatat ada 473 keluarga terdampak banjir bandang di tiga desa Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, yakni, Desa Rengasjajar, Tegalega, dan Batujajar.

"Data dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) sebanyak 473 keluarga terdiri dari 1.898 jiwa terdampak banjir bandang ini," ungkapnya saat meninjau lokasi banjir di Desa Rengasjajar, Cigudeg, Bogor, Rabu, 19 Mei.

Menurutnya, meski tidak terdapat korban jiwa, tapi sebanyak 17 jiwa di antaranya mengungsi ke rumah kerabat yang rumahnya tak terdampak banjir bandang. (KR-MFS)