PMI Jatim yang Terpapar COVID-19 Varian Baru Alami Gejala Nyeri Otot dan Kelelahan
ILUSTRASI/VOI

Bagikan:

SURABAYA - Gejala COVID-19 varian baru tak berbeda dengan COVID-19 sebelum bermutasi.

Demikian disampaikan penanggung jawab Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya, Laksamana Pertama TNI, I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara terkait dua pekerja migran Indonesia (PMI) asal Jatim yang terjangkit COVID-19 varian baru. 

"Gejala corona varian baru dengan lama tidak berbeda. Merela awalnya hanya merasakan gejala nyeri otot dan kelelahan. Lalu gejala yang dirasakan sama seperti pasien COVID-19 pada umumnya. Jadi, gejalanya sama dengan pasien covid-19 yang lama," kata Nalendra, dikonfirmasi, Rabu, 19 Mei.

Tapi ada perbedaan hal kecepatan penyebaran varian baru COVID-19. COVID-19 strain B.117 yang berasal dari Inggris penyebarannya lebih cepat 36 hingga 75 persen dibanding virus terdahulu.

"Kalau yang UK itu adalah kurang lebih 36 sampai 75 persen kecepatannya. Lebih cepat yang UK itu," ujarnya.

Nalendra mengingatkan agar pasien COVID-19 yang menjalani perawatan di RSLI Surabaya, tidak terlalu khawatir meskipun ada pasien yang terjangkit varian baru COVID-19. Pihaknya sudah menyiapkan panduan dan langkah dalam penanganannya.

Nalendra hanya mengingatkan agar semua masyarakat lebih disiplin lagi menerapkan protokol kesehatan. Dia meminta masyarakat tidak terlena meskipun telah menjalani vaksinasi COVID-19.

"Panduan klinisnya sudah ada kita buat. Jadi kalau ada varian baru langkah-langkahnya sudah ada semuanya," katanya.

Sebelumnya,  Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, mengatakan adanya dua varian baru virus corona yang terdeteksi di wilayah setempat. Yakni virus varian B.1351 asal Afrika Selatan dan B.117 asal Inggris. Dua varian baru virus corona itu dibawa pekerja migran asal Jember dan Sampang yang baru pulang dari Malaysia.