Indonesia Harus Dorong PBB Gelar Sidang Respons Tindakan Keji Israel ke Palestina
ILUSTRASI/GEDUNG KEMLU (VIA ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - PPP menyoroti peristiwa penyerangan tentara Israel terhadap warga muslim yang sedang melaksanakan ibadah salat tarawih di Masjid Al-Aqsa.

Anggota Fraksi PPP DPR Muhammad Iqbal meminta Indonesia lewat Kementerian Luar Negeri agar mendorong negara-negara lain untuk memberikan sanksi tegas terhadap Israel. 

Anggota Komisi I DPR itu menegaskan, tindakan Israel terhadap Palestina tidak bisa lagi ditolerir. Sebab, kekerasan penyerangan terhadap warga Palestina di Masjid Al Aqsa oleh tentara Israel itu setidaknya telah melukai 200 warga.

"Kami meminta Kemenlu RI mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), untuk bersidang atas tindakan yang melanggar norma norma kemanusiaan yang di lakukan Israel terhadap Palestina, mengingat posisi Indonesia sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB," ujar Iqbal, Senin, 10 Mei. 

Menurutnya, Israel tetap bebas dari hukuman jika tidak ada kerja sama negara-negara lain, termasuk negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

"Karena itu, kami mendukung dan meminta Kemenlu terus mendorong negara-negara lain untuk memberikan sanksi tegas terhadap Israel," tegasnya.

Iqbal mengecam keras tindakan keji penyerangan tersebut. Apalagi, kekerasan dan pelanggaran HAM yang dilakukan Israel terhadap Palestina bukan kali ini saja. 

Mulai dari pembangunan permukiman di wilayah pendudukan Palestina hingga yang terbaru menyerang warga Palestina di Masjid Al Aqsa dan pengusiran paksa warga Palestina dari wilayah Sheikh Jarrah, Yerussalem Timur.

Menurut Iqbal, tindakan kekerasan itu selain melukai hati warga Palestina, juga melukai hati umat Islam seluruh dunia. Sebab, masjid Al Aqsa adalah simbol agama Islam, sehingga merupakan bentuk penodaan dan permusuhan terhadap umat Islam seluruh dunia.

"Karena itu, kami mengajak umat Islam dalam bulan suci Ramadan ini mendoakan untuk keselamatan warga Palestina. Semoga warga Palestina diberi kekuatan menghadapi tindakan biadab Israel," katanya.