JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka melemah pada perdagangan Rabu 22 April. Rupiah dibuka melemah 62 poin atau 0,4 persen menjadi Rp15.530 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, harga minyak mentah kemarin kembali turun dalam yang memberikan sentimen negatif ke pelaku pasar.
"Industri minyak melibatkan banyak stakeholder termasuk perusahaan keuangan sehingga bila industri terpuruk, dampak negatif ke bisa terasa ke perekonomian," ujarnya kepada VOI.
Selain itu, kata dia, turunnya harga minyak memberi sinyal ekonomi global masih tertekan yang menurunkan permintaan minyak sebagai sumber energi.
"Bila sentimen negatif ini bertahan, Rupiah bisa kembali tertekan ke kisaran Rp15.600 dengan potensi support di kisaran Rp15.400 per dolar AS," tutur Ariston.
Pagi ini, mata uang di Asia bergerak variatif terhadap dolar AS. Yang tercatat menguat di antaranya dolar Singapura (0,20 persen), baht Thailand (0,15 persen), yuan China (0,07 persen), ringgit Malaysia dan yen Jepang yang sama-sama menguat 0,02 persen.
Sementara yang melemah seperti rupiah, di antaranya won Korea Selatan (0,41 persen), rupee India (0,39 persen). dan peso Filipina (0,09 persen).