Akhir Perkara dari Pembubaran Ibadah di Rumah
Tangkapan layar proses mediasi kasus pembubaran ibadah di rumah (Instagram @arionsihombing)

Bagikan:

JAKARTA - Pihak kepolisian akhirnya turun tangan dan menyelesaikan masalah terkait teguran soal pembubaran ibadah di rumah yang viral di media sosial. Kedua belah pihak sepakat untuk berdamai dan menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan.   

Kapolsek Cikarang AKP Somantri, mengatakan bahwa kedua belah pihak tak akan melanjutkan masalah yang sudah viral ini ke jalur hukum. Hal itu untuk menghindari konflik horizontal di masyarakat. 

"Sudah diselesaikan secara kekeluargaan saling toleransi beragama," kata Somantri kepada VOI, Senin, 20 April.

Lebih lanjut, Somantri meminta semua pihak tidak terpancing dengan isu liar di masyarakat. "Yang terpenting semua permasalahan sudah selesai," lanjutnya.

Sebelumnya, beredar rekaman video memperlihatkan dua orang yang memprotes kegiatan ibadah di salah satu rumah warga di kawasan Cikarang, Bekasi. Mereka beranggapan, kegiatan ibadah di rumah tersebut tak mengindahkan imbauan pemerintah terkait pencegahan penyebaran COVID-19.

Video berdurasi 31 detik yang diunggah pada akun Instagram @arionsihombing itu juga memperlihatkan dua orang warga yang membubarkan kegiatan ibadah mingguan di rumahnya. Salah satu di antaranya mengenakan sarung dan koko putih lengkap dengan peci, menghardik penghuni rumah tersebut. 

"Bukan masalah ibadah, itu kaga boleh!" ujar pria berpeci. Dalam potongan video tersebut tak dijelaskan apa maksud kata 'itu' yang disampaikan pria tersebut.

Belakangan pihak kepolisian menyatakan bahwa hal yang diprotes oleh ketua RT dan tokoh agama di daerah tersebut mengenai proses berkumpul orang banyak. Di mana ada kesalahpahaman dan miskomunikasi terkait kegiatan ibadah yang dilangsungkan. 

Sebab menurut pengunggah video, kegiatan ibadah di rumah tersebut hanya diikuti anggota keluarga dan kerabat dekat. Meski begitu, beberapa di antaranya memang tidak tinggal dari satu kampung yang sama. 

"Namun yang sangat kami sesali, keluarga kami yang berusaha turut akan anjuran pemerintah untuk beribadah di rumah (keluarga inti dan tidak mengundang siapapun) masih ada saja yang usik. Sebelum menuju ke jalur hukum, kami keluarga masihg memberikan kesempatan untuk anda meminta maaf," ujar @arionsihombing.

Unggahan video viral ini pun sempat direspon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Ia menyesali kejadian tersebut, seraya berjanji untuk meminta kepolisian agar menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan.

"Saya akan cek malam ini ke aparat setempat. Sangat disesalkan, seharusnya ini tidak boleh terjadi. Karena beribadah adalah hak setiap warga. Dan sudah sesuai anjuran untuk tidak melakukannya di ruang publik selama pandemi COVID," tulis akun Instagram @ridwankamil.