Pasar Tanah Abang Ramai Pengunjung, PKL Buka Lapak di Jalan
Pasar Tanah Abang, Rabu, 5 Mei (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Pasar Tanah Abang pada H-1 ramai. Bagian luar di trotoar juga dipenuhi pedagang kaki lima.

Terlihat petugas Satpol PP sibuk meminta pedagang kaki lima (PKL) yang menempati trotoar untuk menutup lapak dan ada juga yang diminta menggeser barang jualannya agar tidak mengganggu pejalan kaki.

Sementara di Blok B Pasar Tanah Abang, terlihat juga keramaian masih terjadi terutama sekitar pukul 11.00 WIB-12.00 WIB, meski masih belum sepadat keramaian hari Sabtu dan Minggu akhir pekan lalu.

Terkait dengan penertiban di trotoar Pasar Tanah Abang, Kepala Satpol PP Kecamatan Tanah Abang Budi Salamun menyatakan trotoar adalah hak pejalan kaki, sehingga pedagang juga harus mengetahui batas trotoar untuk tunanetra agar tidak ditempati untuk barang jualan.

"Jika melebihi atau mengambil badan jalan, terpaksa kami ambil tindakan," kata Budi di lokasi dikutip Antara, Rabu, 5 Mei.

Namun, setelah petugas pergi usai melakukan penindakan, para pedagang itu pun menggelar lagi barang dagangannya.

Budi sendiri mengaku, pihaknya sudah memberikan imbauan kepada pedagang untuk tidak berjualan di bahu jalan atau trotoar.

Untuk jumlah personel yang dikerahkan 600 orang personel gabungan TNI, Polri. Jika ditotal 1000 orang yang terdiri TNI, Polri.

"Untuk personel pol pp sektiar 600 total keseluruhan ya hampir seribu orang," tuturnya.

Pasar Tanah Abang pada H-1 ramai. Bagian luar di trotoar juga dipenuhi pedagang kaki lima.

Sebelumnya, waktu tutup Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat mengalami perubahan saat pelaksanaan pengendalian pengawasan protokol kesehatan.

Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin menyatakan waktu penutupan pasar dibagi menjadi dua kali yakni pukul 16.00 dan 17.00 WIB.

"Toko yang berada di lantai ganjil diminta tutup pukul 16.00 WIB dan yang berada di lantai genap tutup pukul 17.00 WIB," kata Arief dalam keterangan tertulis, Senin, 3 Mei

Menurut dia, hal tersebut guna mencegah terjadinya penumpukan keluar pengunjung secara bersamaan.

Selain itu, Arief mengimbau agar pengunjung tidak ada penumpukan pembeli di satu lokasi saja.