JAKARTA – Sejumlah kawasan di Jakarta Utara terendam banjir rob pada Selasa 29 April malam, menyusul naiknya permukaan air laut yang melimpas ke daratan.
Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Utara menyebut banjir terjadi di beberapa titik, antara lain Jalan RE Martadinata, Muara Angke, dan kawasan Pluit.
Kepala Seksi Drainase Sudin SDA Jakarta Utara, Yudo Widiatmoko, mengatakan ketinggian air di lokasi bervariasi. Di Jalan RE Martadinata, tepatnya di depan Jakarta International Stadium (JIS), genangan mencapai 15 hingga 25 sentimeter.
Untuk mengatasi genangan tersebut, pihaknya telah mengoperasikan tiga unit pompa mobile dengan kapasitas 250–500 mm per detik. "InsyaAllah tidak ada masalah besar, dampaknya lokal. Saat air laut surut, genangan juga akan surut," kata Yudo, Rabu 30 April.
Di permukiman nelayan Muara Angke, banjir rob juga terjadi. Namun pompa air di kawasan tersebut terus beroperasi dan diperkirakan genangan akan surut dalam dua hingga tiga jam. Sementara di kawasan Pluit, banjir rob dipicu oleh limpahan air laut dari area docking kapal, akibat tembok pembatas yang roboh.
"Untuk mengantisipasi, kami sudah memasang tanggul darurat dari geobag dan bronjong. Meski air masih merembes, genangan hanya terjadi di sekitar kawasan docking kapal dan tidak meluas ke permukiman Pluit Karang Ayu dan Pluit Karang Utara," ujarnya.
Yudo menjelaskan bahwa banjir rob di Muara Angke terjadi karena tanggul laut yang semestinya melindungi kawasan tersebut belum terpasang. Selain itu, tanggul yang ada saat ini belum memenuhi standar ketinggian sehingga tidak mampu menahan luapan air laut.
Sebagai solusi jangka panjang, pemerintah akan membangun tanggul laut melalui program National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Program ini mencakup pembangunan tanggul pantai dan pengembangan kawasan pesisir Jakarta. Untuk jangka pendek, Sudin SDA akan meninggikan tanggul yang ada mulai Agustus atau September tahun ini.
"Tanggul ini diharapkan dapat mencegah masuknya air laut saat banjir rob," kata Yudo.
BACA JUGA:
Pembangunan tanggul permanen juga sedang dilakukan di kawasan Pluit, tepatnya di area Docking Kapal KPKP. Tanggul tersebut dibangun sepanjang 217 meter dengan tinggi tiga meter dan menggunakan beton bertulang. Proyek ini ditargetkan rampung pada Agustus atau September 2025.
"Pada Selasa, tembok pembatas sepanjang 15 meter roboh karena memang tidak didesain untuk menahan air laut. Saat air pasang datang, tembok itu jebol akibat tekanan air. Kini kami telah pasang tanggul darurat agar banjir tidak meluas," pungkasnya.