Bagikan:

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rubio mengatakan, Presiden Donald Trump bertekad untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir, lebih suka mewujudkannya melalui negosiasi.

"Kami tidak menginginkan perang," kata Menlu Rubio dalam podcast 'Honestly with Bari Weiss', melansir The Times of Israel 23 April.

"Kami tidak ingin melihat perang. Ini bukan presiden yang berkampanye untuk memulai perang. Dan seperti yang dia katakan dengan sangat jelas, Iran tidak akan memiliki senjata nuklir dan dia memiliki hak untuk mencegahnya terjadi, tetapi dia lebih suka itu tidak terjadi. Dia lebih suka tidak perlu menggunakan kekuatan militer, baik oleh kami maupun pihak lain. Dia lebih suka itu menjadi sesuatu yang dapat kita negosiasikan," urainya.

Lebih lanjut Menlu Rubio mempercayai utusan khusus AS Steve Witkoff, dengan mengatakan, "Kami memiliki orang-orang baik yang bernegosiasi."

"Iran telah menunjukkan keinginan untuk berunding. Kami akan berunding dengan mereka," tegas Menlu Rubio, seraya menambahkan "jika Iran menginginkan program nuklir sipil, mereka dapat melakukannya seperti yang dilakukan banyak negara lain di dunia. Artinya, mereka mengimpor material yang diperkaya."

Diketahui, putaran ketiga perundingan nuklir AS-Iran dijadwalkan akan digelar pada Hari Sabtu mendatang.

Menlu Rubio menekankan betapa "rumitnya" perang dengan Iran.

"Setiap tindakan militer saat ini di Timur Tengah, baik terhadap Iran oleh kami atau pihak lain, sebenarnya dapat memicu konflik yang lebih luas," katanya.

"Mereka telah menghabiskan miliaran dolar untuk mengembangkan kemampuan militer yang saat ini kita lihat digunakan di Ukraina, dengan pesawat nirawak dan sejenisnya," tambahnya.