JAKARTA - Rusia dan Ukraina saling menyalahkan melanggar gencatan senjata Paskah satu hari yang dideklarasikan oleh Presiden Vladimir Putin pada Hari Minggu, dengan kedua belah pihak saling menuduh atas ratusan serangan.
Presiden Putin memerintahkan pasukannya untuk menghentikan semua aktivitas militer di sepanjang garis depan dalam perang yang telah berlangsung selama tiga tahun tersebut hingga tengah malam waktu Moskow pada Hari Minggu.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Ukraina telah melanggar gencatan senjata lebih dari 1.000 kali, merusak infrastruktur dan menyebabkan kematian warga sipil.
Kementerian tersebut mengatakan, pasukan Ukraina telah menembaki posisi Rusia sebanyak 444 kali dan mengatakan telah menghitung lebih dari 900 serangan pesawat nirawak Ukraina, termasuk di Krimea dan wilayah perbatasan Rusia di wilayah Bryansk, Kursk dan Belgorod.
"Akibatnya, ada kematian dan cedera di antara penduduk sipil, serta kerusakan pada fasilitas sipil," kata kementerian tersebut, melansir Reuters 21 April.
Kantor berita TASS mengutip juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, tidak ada perintah dari Putin untuk memperpanjang gencatan senjata.
"Tidak ada perintah lain," kata Peskov ketika ditanya apakah gencatan senjata dapat diperpanjang
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia berpura-pura mematuhi gencatan senjata Paskah, tetapi telah melancarkan ratusan serangan artileri pada Sabtu malam, dan lebih banyak lagi pada Minggu.
Rusia melancarkan 67 serangan dari tengah malam hingga pukul 8 malam waktu setempat, tulis Presiden Zelensky di X.
"Entah Putin tidak memiliki kendali penuh atas pasukannya, atau situasi membuktikan bahwa di Rusia, mereka tidak berniat untuk mengambil langkah nyata untuk mengakhiri perang, dan hanya tertarik pada liputan PR yang menguntungkan," tulisnya.
BACA JUGA:
"Namun, tidak ada peringatan serangan udara hari ini. Oleh karena itu, ini adalah format gencatan senjata yang telah dicapai dan yang paling mudah untuk diperpanjang," jelasnya.
Presiden Zelensky menegaskan kembali, Kyiv bersedia memperpanjang gencatan senjata selama 30 hari, tetapi mengatakan jika Rusia terus bertempur pada Hari Minggu, Ukraina juga akan melakukannya.