Bagikan:

JAKARTA  - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy akan berbicara dengan Presiden Donald Trump pada Rabu. Zelenskyy menyebut Amerika Serikat harus memantau setiap potensi gencatan senjata antara Ukraina dan Rusia dengan fokus pada fasilitas energi.

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya setuju untuk menghentikan serangan terhadap fasilitas energi Ukraina untuk sementara waktu.

Tapi Putin menolak untuk mendukung gencatan senjata penuh selama 30 hari yang diharapkan Presiden Donald Trump akan menjadi langkah pertama menuju kesepakatan damai permanen.

Moskow dan Kyiv saling tuduh atas serangan udara yang merusak infrastruktur hanya beberapa jam setelah para pemimpin mereka menyetujui gencatan senjata terbatas untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi.

Zelenskyy, dalam pengarahan bersama di Helsinki dengan Presiden Finlandia Alexander Stubb, mengatakan pernyataan Putin tidak cukup.

Ukraina sambung Zelenskyy akan memberikan daftar fasilitas energi yang diharapkan akan dipantau oleh AS dan sekutunya.

"Saya benar-benar ingin ada kontrol. Namun, saya percaya bahwa agen utama kontrol ini seharusnya adalah Amerika Serikat," kata Presiden Ukraina menegaskan Kyiv akan siap berkomitmen pada gencatan senjata.

"Jika Rusia tidak akan menyerang fasilitas kami, maka kami pasti tidak akan menyerang fasilitas mereka,” imbuh Zelenskyy dilansir Reuters, Rabu, 19 Maret.

Sebelumnya pada Rabu, angkatan udara Kyiv mengatakan telah menghancurkan 72 dari 145 pesawat nirawak/drone yang diluncurkan oleh Rusia pada Rabu dini hari.

Sementara kementerian pertahanan Rusia mengatakan unitnya telah menjatuhkan 57 pesawat nirawak Ukraina.